Pilkada Usai, Mari Bersatu Kembali untuk Membangun Aceh

HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin (9/12/2024) memberitakan, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menetapkan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 02, Muzakir Manaf dan Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh) sebagai peraih suara terbanyak dalam Pillada Aceh 2024. Dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh, Mualem-Dek Fadh meraup 1.492.846 suara. Sementara lawannya yakni paslon nomor urut 01, Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi (Om Bus-Syech Fadhil) meraih 1.309.375 suara.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh tahun 2024 ditetapkan dan dinyatakan sah,” ucap Ketua KIP Aceh, Agusni AH, dalam rapat pleno yang berlangsung di ruang sidang utama Gedung DPRA, pada Minggu (8/12/2024).

Agusni mengungkapkan, dengan ditetapkannya Mualem-Dek Fadh sebagai peraih suara terbanyak Pilkada Aceh 2024, maka KIP Aceh sudah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh. “KIP sebagai penyelenggara sudah menyelesaikan semua tahapan Pilkada Aceh 2024 dan sudah melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan amanat dan regulasi,” ungkapnya. 

Pilkada Serentak 2024 sebagai ajang masyarakat dari Sabang sampai Merauke menyuarakan aspirasinya sudah berakhir. Dalam konteks Aceh, pemilihan gubernur dan wakil gubernur pun sudah usai seiring ditetapkannya Mualem-Dek Fadh sebagai peraih suara terbanyak oleh KIP Aceh. Walaupun ada kemungkinan pasangan Om Bus-Syech Fadhil akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dengan berbagai alasan dalam menyikapi keputusan KIP Aceh tersebut, tapi hal itu jangan dipolitisasi karena mengajukan gugatan ke MK merupakan hak politik paslon tersebut sebagai pihak yang ikut dalam Pilkada Aceh 2024.

Terlepas dari kemungkinan itu serta berbagai dinamika penuh ketegangan yang mewarnai tahapan Pilkada Aceh, tapi ketetapan KIP Aceh tersebut kiranya menjadi tonggak baru bagi kepemimpinan Aceh untuk lima tahun ke depan. Suara rakyat yang tertuang dalam pilihan mereka pada pilkada lalu, kini menjadi mandat yang harus dijalankan oleh pemimpin terpilih. Meski hanya unggul di 15 dari 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh, Mualem-Dek Fadh setelah dilantik nanti tetaplah gubernur dan wakil gubernur untuk seluruh rakyat Aceh. Tak terkecuali kabupaten/kota yang dalam pilkada lalu lebih banyak memilih paslon nomor urut 01 hingga Om Bus-Syech Fadhil unggul di kabupaten/kota tersebut. 

Jangan ada lagi kelompok yang merasa sebagai menang, kelompok yang merasa kalah, atau kelompok abu-abu seperti saat pilkada lalu. Sebab, semua rakyat Aceh berhak mendapatkan hasil pembangunan secara adil dan merata demi terwujudnya kesejahteraan di masa mendatang dari pemerintahan di bawah siapapun pimpinan yang akan dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2025-2030.   

Singkatnya, pilkada memang sudah usai, tapi perjuangan untuk membangun provinsi ujung barat Indonesia ini masih jauh dari kata selesai. Ini saatnya jadi momentum kepada semua pihak untuk kembali menyatukan tekad dan langkah guna bersama-sama membangun Aceh menjadi lebih baik. Mari kita dukung gubernur/wakil gubernur Aceh terpilih dalam menjalankan amanah rakyat, dengan tetap kritis dan mengawasi jalannya pemerintahan. 

Kita semua juga harus bergandengan tangan dengan tanpa memandang perbedaan, demi mewujudkan Aceh yang adil, makmur, dan sejahtera.  Akhirnya, kita berharap gubernur/wakil gubernur terpilih dapat menjalankan amanah masyarakat Aceh dengan sebaik-baiknya, demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Tanah Rencong. Semoga! (*)

POJOK

Lampu dan jalan rusak akan diperbaiki

Untuk jalan yang belum ada lampu, apa mungkin dipasang lampunya Pak?

786 peserta ikut lomba memancing

Kalau lomba memancing kerusuhan pasti lebih banyak lagi pesertanya kan?

MK sudah terima 115 gugatan hasil pilkada

Habis bersaing di pilkada, terbitlah pertarungan di pengadilan. He..he..he…