KUPI BEUNGOH

Transformasi Demokrasi Pilkada Aceh 2024

Dari hasil perolehan angka tersebut, kita akan memaklumi mengapa Mualem - Dek Fad bisa unggul.

|
Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Islamuddin, ST dan Yunidar ZA 

Selain faktor adanya dukungan ulama dan santri yang diwakili cawagub Fadhil Rahmi yang dimotori oleh "Klan Mudi Mesra", juga ada semangat pembaruan pada 47 % masyarakat yang memilih paslon Bustami-Fadhil.

Sehingga, meski mesin timses tidak sekuat dan setangguh PA, serta dukungan logistik yang juga tidak terlalu besar, maka hasil ini bukan suatu hal yang boleh dilewatkan dari kajian Pilkada Aceh 2024.

Semangat pembaruan lain, bisa kita lihat pada kemenangan calon independen di Kota Sabang dan Aceh Besar yang memenangi kontestasi kompetisi politik lokal.

Padahal, mereka berhadapan koalisi partai dengan mesin-mesin politik yang tangguh dan berpengalaman.

Di Kota Sabang, sesuai form C.1 pasangan calon independen Zulkifli H Adam-Suradji Junus (ZURA) berhasil meraih suara terbanyak dengan total 9.850 suara, mengalahkan dua pesaingnya.

Di Aceh Besar, paslon indepenen Muharram Idris dan Syukri A Jalil, juga mencatat kemenangan dengan meraih 33,79 persen suara atau 73.358 suara.

Mengamati hasil Pilkada Aceh 2024 secara umum baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota, khususnya Aceh Besar dan Sabang, maka secara umum dapat kita lihat bahwa isu-isu miring seperti money politic, ancaman kekerasan dan intimidasi tidak lagi berkontribusi secara siginfikan di Aceh.

Walaupun, adanya  gugatan atas dugaan kecurangan dalam proses perhitungan suara serta mal-administrasi dan mal prosedur, yang mana merupakan hal yang lumrah dalam kontestasi pemilu di Indonesia yang berakhir pada keadilan Mahkamah Konstitusi.

Sebagai masyarakat kita berharap para pemenang bisa lebih menghargai suara rakyat, sebagai pemilih dan berkomitmen untuk melaksanakan janji-janji politik serta merangkul kembali pemilih yang berbeda pilihan, karena pemilu kada hanyalah sebuah pesta demokrasi bukan pertarungan hidup mati sebagai demokrasi Pilkada Aceh dan kepemimpinan egaliter.

Selamat untuk pasangan Muzakir Manaf dan Fadhlullah yang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru.

Harapan bekerja sama untuk melayani seluruh masyarakat, membawa Aceh baru yang lebih baik dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan merawat perdamaian yang telah dicapai dengan mewujudkan kesekahteraan bersama. Semoga.

*) PENULIS Islamuddin adalah Wakil Walikota Sabang Periode 2007-2012 dan Yunidar.Z.A adalah Anggota Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI). 

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved