Kesehatan
Bingung dalam Memilih KB, Seksolog dr Boyke Ungkap Baiknya Pilih yang Begini Saja, Minim Risiko
Menjawab hal tersebut, dr Boyke mengatakan dibanding KB alami, seperti penggunaan kondim, KB modern jauh lebih berhasil.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Memasang alat kontrasepsi sering dilakukan oleh wanita yang sudah menikah untuk mencegah atau menunda kehamilan.
Alat kontrasepsi atau KB merupakan metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Jenis kontrasepsi bermacam-macam dengan manfaat dan kekurangannya masing-masing.
Beberapa wanita bingung memilih KB yang tepat dan aman dalam mencegah kehamilan.
Lalu hal apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih kontrasepsi untuk perencanaan keluarga? Yuk simak penjelasan dari dr Boyke.
Muncul pertanyaan, apakah seorang istri dijamin 100 persen tidak bisa hamil apabila memasang KB modern? Lalu bagaimana jika menggunakan alat kontrasepsi kondom untuk mencegah kehamilan?
Baca juga: Jangan Insecure! Begini 5 Tips Merawat Tubuh Pasca Melahirkan, dr Boyke : Banyak Makan Daun Katuk
"Dok, istri saya mau KB, tapi apa benar KB bisa 100 persen mencegah kehamilan. Saya dengar kasus-kasus orang yang pakai KB alami seperti pakai kondom masih kebablasan juga pada akhirnya," kata dr Boyke membacakan pertanyaan dikutip Serambinews.com dari Sonora FM, Senin (23/12/2024).
Menjawab hal tersebut, dr Boyke mengatakan dibanding KB alami, seperti penggunaan kondim, KB modern jauh lebih berhasil.
Beberapa jenis KB modern seperti penggunaan KB spiral, KB pil dan juga KB suntik.
Penggunaan KB modern cenderung lebih besar berhasil, namun tetap ada risiko kegagalannya.
"KB modern itu tetap ada kegagalannya, KB spiral 3 persen, KB pil 1 persen kemudian KB suntik sekitar 0,8-1 persen. Artinya, bahwa metode-metode tersebut tetap mengandung kegagalan, meskipun hanya satu diantara 100 paling maksimal tiga diantara 100," terang dr Boyke.
Lanjut dr Boyke, bagi anda seorang istri juga tidak ada salahnya menggunakan KB alami, seperti menghindari berhubungan seks pada masa subur atau dengan cara mengeluarkan sperma di luar vagina ketika sedang berhubungan seksual, cara-cara ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah kehamilan.
Baca juga: Penyebab Menstruasi Tidak Lancar, Coba Periksa Apakah Mengalami Ini, dr Boyke: Bisa Sulit Punya Anak
Meski bisa mencegah kehamilan, namun KB alami juga memiliki risiko kegagalan sekitar 20-30 persen.
"Itu juga kegagalannya sampai 30 persen atau yang cara-cara dikeluarkan di luar juga kegagalannya sekitar 20 persen," timplanya.
Hal tersebut menandakan bahwa KB modern jauh lebih baik tingkat keberhasilannya.
"Itu artinya KB modern jauh lebih baik keberhasilannya dibandingkan dengan KB yang alami," pungkas dr Boyke.
KB Hormonal Pemicu Kanker Serviks, Benarkah? Ini Jawaban Seksolog dr Boyke
Kanker serviks dikenal sebagai penyakit ganas.
Tentunya kanker serviks menjadi hal yang menakutkan bagi wanita.
Muncul pertanyaan, apakah alat kontrasepsi KB hormonal bisa menjadi salah satu faktor pemicu wanita mengalami kanker serviks?
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube SONORA FM.
Menyinggung soal kanker serviks, dr Boyke menegaskan bahwa kanker serviks tidak disebabkan oleh KB hormonal melainkan kanker serviks disebabkan oleh virus Human papillomavirus virus atau HPV.
"Kanker serviks disebabkan oleh KB hormonal itu salah tapi kanker serviks disebabkan oleh virus HPV 16 dan 18," kata dr Boyke.
Menurut dr Boyke, hampir seluruh kanker serviks bahkan dibuktikan oleh penelitian disebabkan oleh HPV.
"Kanker serviks itu sudah dibuktikan penyebabnya virus HPV 16 18, berarti ada infeksi," sambungnya.
Seseorang yang mengalami kanker serviks, apakah bisa menurunkan kepada anak perempuannya?
Terkait hal ini, kanker serviks yang diderita seorang ibu tidak diturunkan kepada anaknya.
"Kanker serviks tidak diturunkan, beda dengan kanker payudara dan kanker ovarium," timpalnya.
Lanjut dr Boyke, kanker serviks itu identik kepada kebersihan area kewanitaan.
Apabila seorang wanita memiliki kualitas kebersihan organ intim yang buruk ditambah lagi dengan sering berganti-ganti pasangan maka akan berisiko terkena kanker serviks.
"Kanker serviks itu lebih kepada hygiene, artinya mereka yang perawatan organ organ intimnya amburadul, maka ada risiko terkena kanker mulut rahim infeksi HPV 16, 18. Itu ya kalau cebok sembarangan, kemudian juga lalai melakukan pap smear atau juga apa sering berganti-ganti pasangan dia berisiko," pungkas dr Boyke.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
| Musim Flu, dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Imun Booster, Cuma Modal 3 Bumbu Dapur Jadi Minuman Sehat |
|
|---|
| 6 Tanda Hormon Testosteron Pria Mulai Turun, dr Boyke: Waspadai Gejala Awalnya, Mulai Usia 33 Tahun |
|
|---|
| 7 Pesan dr Aisah Dahlan untuk Wanita Menopause: dari Vitamin D hingga Hormon Bahagia |
|
|---|
| 6 Buah-buahan Tinggi Vitamin C Selain Jeruk, Banyak Manfaat untuk Kesehatan Tubuh |
|
|---|
| 8 Manfaat Rutin Minum Air Lemon, Tinggi Vitamin C hingga Dapat Cegah Batu Ginjal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/dr-boyke-seksolog.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.