Kupi Beungoh
Membuka Pintu Harapan: Pendidikan Inklusi untuk Pengungsi Rohingya di Aceh
Pengungsi Rohingya, yang terus berdatangan ke Aceh sejak tahun 2015, masih menghadapi berbagai tantangan besar di pengungsian.
Penyusunan modul pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengungsi membutuhkan keterlibatan ahli pendidikan dan dukungan semua pihak.
Baca juga: 116 Rohingya Kembali Mendarat di Aceh Timur
Monitoring dan evaluasi berkala juga harus dilakukan untuk memastikan bahwa program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata.
Pendidikan inklusi bagi pengungsi luar negeri di Aceh bukan hanya bentuk pemenuhan hak dasar tetapi juga upaya nyata untuk mengembalikan harapan bagi mereka yang kehilangan banyak dalam hidupnya.
Dengan akses pendidikan, anak-anak pengungsi tidak hanya memiliki peluang untuk pulih dari trauma tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik.
Kolaborasi erat antara pemerintah Aceh, masyarakat internasional, dan komunitas lokal sangat diperlukan untuk mewujudkan langkah kecil ini menjadi perubahan besar yang berarti.
*) PENULIS adalah Dosen dan Ketua Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN AR-Raniry, saat ini sebagai mahasiswa Doktoral di DPIPS USK
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.