Wawancara Eksklusif

Safaruddin Bupati Abdya Terpilih, Banyak Pengalaman Mengharukan

Menurut saya ini tanda-tanda alam, Allah sedang menunjukkan tanda-tanda kekuasan yang akan dititip kepada saya.

Editor: mufti
SERAMBI ON TV
Bupati Terpilih Abdya, Safaruddin menjadi narasumber podcast Serambinews.com yang dipandu Pemred Serambi Indonesia Grup, Zainal Arifin M Nur di Kantor Serambi Indonesia, Aceh Besar, Selasa (11/2/2025). IST 

Kalau yang paling berkesan tentu ketika kita di “nyet-nyet”, ada nyanyi “bek moe-moe mak tanyoe mita oe-oek”. Salah satunya itu nyanyian-nyanyian kecil dari pihak lawan. “DPRA ka hana le, bupati  ka dicok le gop”. Tapi semua sindiran itu saya jawab dengan ketangkasan berpikir saya, ngapain saya nangis-nangis DPRA memang sudah hilang tapi bupati kan belum tentu kalian. Takdir tuhan belum menentukan siapa yang akan terpilih

Tentunya dengan nilai kesombongan lawan politik saya itu saya bawa dengan meredam emosi saya, biarlah tuhan yang menitipkan kekuasaan kepada yang dikehendaki. Saya pegangan ya itu saja, saya melihat gerakan rakyat di mana-mana. Kita tahu itu perasaan kita ditunggu atau kita yang dirindukan itu kerasa. Tapi kita datang rakyatnya melihat ke sana, ke sini itukan menjadi pikiran kita untuk mempertimbangkan benar nggak rakyat butuh kita, benar nggak akan memilih kita.

Yang paling haru birunya pengalaman saya di Pilkada. Saya kan kebetulan karena rumah mamak itu kecil, kalau menampung orang-orang datang terganggu dengan keadaan orang tua dalam keadaan kurang sehat dan sudah tua. jadi saya nginapnya di salah satu penginapan di sana. Jadi ada beberapa kali itu saya temukan anak kecil itu di sekolahnya ia dibuli oleh teman-temannya karena orangnya 01, enggak 03. Jadi fenomena itu terjadi di sekolah-sekolah SD, MIN di sana. Jadi orang tuannya yang kemarin milih 01 berubah gara-gara sang anak. 

Ada orang Kedai Siblah datang dia bawa anak, kemudian ada pantup kita dari Polres karena dilihat ini bukan orang 03 dibatasi untuk ketemu kita. Kebetulan saya keluar, saya ketemu, saya tahu ini abang ini enggak dukung saya. Tapi saya tanya kenapa. Dia bilang pak Safar saya pendukung 01 tapi saya minta tolong anak saya enggak mau datang sudah dua hari gara-gara kena buli oleh teman-temannya yang semua 03. Jadi supaya dia merasa nyaman lagi ke sekolah dia foto sama pak safar untuk ditunjukin ke kawan-kawannya bahwa dia sekarang pendukung 03. Senangnya si anak ini foto dengan saya dan dia sekolah seperti biasa. Dan alhamdulillahnya orang tuanya tergerak.

Yang kedua masa kampanye ada anak kecil demam, dia udah biru bibirnya menunggu untuk saya peluk di atas pentas, dia nangis-nangis. Saat dia peluk saya persis seperti melihat bapak bapaknya yang sudah lama tidak ketemu, dia peluk erat sekali. Menurut saya ini tanda-tanda alam, Allah sedang menunjukkan tanda-tanda kekuasan yang akan dititip kepada saya.

Setelah Pilkada bagaimana kondisinya?

Setelah pleno oleh KIP saya membuat pernyataan-pernyataan politik yang tentu ditunggu oleh pendukung saya dan pendukung lawan. Saya selalu bilang kita nggak dendam tapi nggak pernah lupa. Itu menjadi slogan saya ketika penetapan saya sebagai bupati terpilih. Maksud saya adalah tidak dendam, masalah politik itu cukup masa lalu Pilkada yang terdahulu, menyisakan ada pembelahan masyarakat terhadap pemimpin yang dipilih dan tidak terpilih. Menurut saya sudah bagian punya Abdya hari ini, jadi mau nggak mau apapun bahasa kalian terhadap saya yang tidak menginginkan dan tidak memilih saya harus terima saya hari ini pemimpinnya kalian. Tapi ketika pada pendukung saya ada slogan dari pihak lawan itu “hanjeut meujampu yang menang ngon yang taloe”. Bagi saya tidak, sudah saatnya Abdya ini bangkit untuk kolaborasi semangatnya. Ini masanya kita menuju Arah baru Abdya maju dengan semangat, tantangan harus kita jawab. 

Kemudian makna tidak lupa, itu artinya saya tentu secara politik juga punya moral, bebannya adalah mana pendukung mana yang bukan. Tapi bukan artinya saya melupakan bahwa saya sebagai pemimpin yang ideal, milik semua masyarakat. Tapi tentu saya tidak lupa bahwa ada perhatian secara khusus kepada para pejuang-pejuang 03 kemarin. Tentunya para pejuang ini sudah mengeluarkan tenaga, pikiran, kemudian waktu mereka tentunya dengan dana-dana yang patung-patungan. Sebagai calon kepala daerah tentu mengeluarkan budget yang cukup besar. Tapi saya alhamdulillah setiap pertemuan tidak pernah pakai kantong pribadi, mulai dari deklarasi sampai dengan kampanye, semua patung-patungan rakyat. 

Mau dijadikan apa Abdya ke depan?

Dari dulu Abdya sudah menjadi kota yang dari dulu sudah sangat berkembang ekonominya. Tinggal tata kelola pemerintahannya. Ada pertanyaan kenapa Abdya sulit untuk maju karena tidak ada yang mendorong kemampuan dan potensi yang kita punya sebagai kota dagang, kota transit, kota yang kira-kira punya tempat singgah yang secara destinasinya ini apa yang dilihat di sana. Kemudian penganan-penganan apa yang bisa dijadikan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan domestik dan juga luar. Itu yang ingin saya ciptakan.

Sebuah keniscayaan saya harus menyiapkan pelabuhan, salah satu yang mungkin ada dua pelabuhan di Abdya, sebenarnya tiga yang terbesar itu surin, yang kedua itu Susoh, kemudian juga ada pelabuhan di Lhok Pawoh Manggeng. Kalau Surin itu dengan investasi yang cukup besar, saya nggak berani itu menjadi sebuah jaminan lima tahun ini. Tapi kalau Susoh dan Lhok Pawoh saya yakin mampu saya coba melakukan negosiasi dengan pimpinan-pimpinan di pusat dan jugai Mualem, bang Fadh, dan sesama kolega di partai bisalah membantu Abdya untuk bertumbuh dan berkembang.

Bagaimana mengatasi efisiensi anggaran?

Menurut saya ini sebuah keniscayaan bahwa pak Prabowo hari ini melihat potensi untuk mengurangi beban negara. tentunya postur APBN itu mempengaruhi pada dana transfer ke daerah-daerah dan itu menjadi tantangan tersendiri. Kalau saya di satu sisi memang memberatkan kepala-kepala daerah terpilih hari ini. 

Tapi di sisi lain ini tantangan tersendiri bagi kita juga, kita punya pikiran-pikiran yang kira-kira apa sih yang bisa kita bawa untuk keluar dari efisiensi yang diinginkan oleh pemerintah pusat. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved