KUPI BEUNGOH

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Pasien HIV: Tantangan dan Solusi Menuju Perawatan yang Inklusif

Berdasarkan diskusi yang saya lakukan, ditemukan bahwa masih terdapat berbagai tantangan yang menghambat akses pasien HIV terhadap layanan kesehatan

Editor: Yocerizal
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
dr Devrina Maris, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Syiah Kuala. 

3. Stigma dan Diskriminasi dalam Layanan Kesehatan

Beberapa pasien mengungkapkan bahwa mereka mengalami perlakuan diskriminatif dari tenaga medis, seperti sikap intimidatif dari dokter, ekspresi wajah yang menunjukkan ketidaksukaan, hingga pelanggaran privasi. 

Baca juga: Seorang Pria di Aceh Tenggara Bacok IRT , Diduga Selisih Paham Atas Dugaan Pencurian di Kebun Karet

Diskriminasi ini semakin memperburuk kondisi psikologis pasien, membuat mereka merasa tidak nyaman dalam mendapatkan perawatan yang seharusnya menjadi hak mereka.

4. Ketakutan Mengungkapkan Status Kesehatan

Banyak pasien HIV yang belum berani membuka status kesehatannya kepada keluarga dan lingkungan sekitar. Mereka takut akan reaksi negatif dan pengucilan sosial. 

Minimnya pemahaman masyarakat tentang penyakit ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat pasien memilih untuk menyembunyikan kondisi mereka.

5. Kurangnya Dukungan Keluarga dan Lingkungan

Selain diskriminasi dari tenaga medis, pasien juga menghadapi tantangan dalam mendapatkan dukungan dari keluarga. 

Beberapa pasien mengungkapkan bahwa keluarga mereka belum sepenuhnya memahami kondisi PDP dan cenderung menjauhi mereka karena ketidaktahuan akan cara penularan serta pengobatan yang tersedia.

Peran LSM dan Tenaga Kesehatan

Dalam menghadapi berbagai tantangan ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta tenaga kesehatan yang peduli memiliki peran penting dalam memberikan dukungan bagi pasien HIV. 

Baca juga: Rabu dan Jumat Depan, Wings Air Kembali Layani Penerbangan dari Medan ke Nagan Raya dan Sebaliknya

Beberapa inisiatif yang telah dilakukan mencakup:

  • Pendampingan selama proses konsultasi medis untuk memastikan pasien mendapatkan informasi yang jelas dan benar mengenai pengobatan mereka.
  • Pemberian informasi mengenai hak-hak pasien HIV, sehingga mereka dapat menuntut layanan kesehatan yang lebih baik dan tidak diskriminatif.
  • Mendukung pengambilan obat dan terapi secara rutin, memastikan pasien dapat terus menjalani pengobatan tanpa hambatan administratif atau finansial.

Namun, meskipun peran LSM sangat membantu, tetap diperlukan keterlibatan aktif dari pemerintah, rumah sakit, serta masyarakat luas untuk mengatasi permasalahan yang lebih besar, yaitu stigma sosial dan kurangnya kebijakan yang mendukung pelayanan kesehatan bagi pasien HIV.

Harapan dan Solusi untuk Masa Depan

Agar pasien PDP dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik, diperlukan berbagai langkah konkret, antara lain:

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved