Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Lebih dari 1.600 Tewas , Dunia Bahu-Membahu Kirim Bantuan!
Kepala junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, setelah memohon bantuan internasional, langsung terbang ke Mandalay untuk mengatasi be
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM-Pada hari Sabtu (29/3/2025), militer Myanmar mengizinkan ratusan personel penyelamat asing untuk masuk setelah gempa bumi besar melanda negara tersebut pada Jumat dan menyebabkan lebih dari 1.600 orang tewas. Ini adalah bencana alam paling mematikan yang melanda Myanmar dalam beberapa tahun terakhir.
Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter ini merupakan salah satu yang terbesar yang mengguncang negara Asia Tenggara itu dalam satu abad terakhir.
Dampaknya sangat parah, merusak bandara, jembatan, dan jalan raya, yang semakin memperburuk situasi di tengah konflik perang saudara yang telah lama terjadi di negara itu. Perang saudara tersebut telah menghancurkan perekonomian Myanmar dan membuat jutaan orang terpaksa mengungsi.
Jumlah korban tewas di Myanmar meningkat menjadi 1.644 orang pada hari Sabtu, menurut laporan dari pemerintah militer, seperti yang dikutip oleh BBC Burma.
Di Thailand, gempa tersebut juga dirasakan, menyebabkan beberapa bangunan runtuh, termasuk menara yang sedang dibangun di ibu kota Bangkok, yang menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang terletak dekat dengan episentrum gempa, warga setempat berusaha menyelamatkan mereka yang terjebak dengan menggali reruntuhan menggunakan tangan kosong, karena kurangnya peralatan berat dan bantuan dari pihak berwenang.
Gempa ini sangat merusak, dengan kerusakan yang meluas. Model prediktif dari Dinas Geologi Amerika Serikat memperkirakan bahwa jumlah korban tewas di Myanmar bi sa melebihi 10.000 orang dan kerugian ekonomi akibat bencana ini bisa melebihi hasil ekonomi tahunan negara tersebut.
Baca juga: Gempa Dahsyat 7,7 SR Guncang Myanmar dan Thailand, Runtuhkan Bangunan dan Tewaskan Puluhan Orang
Keadaan ini semakin diperburuk oleh perang saudara yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Kepala junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, setelah memohon bantuan internasional, langsung terbang ke Mandalay untuk mengatasi bencana.
Dalam pernyataan yang dirilis, pihak junta mengatakan bahwa Min Aung Hlaing telah menginstruksikan pihak berwenang untuk mempercepat upaya pencarian dan penyelamatan serta menangani kebutuhan mendesak.
Akibat kerusakan besar, bandara internasional Naypyitaw dan Mandalay ditutup sementara.
Menara kontrol di bandara Naypyitaw bahkan runtuh, sehingga bandara tersebut tidak dapat beroperasi.
Tim penyelamat dari Tiongkok telah tiba di bandara Yangon, ibu kota komersial Myanmar, dan akan melanjutkan perjalanan menuju Mandalay dan Naypyitaw.
Selain itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah berbicara melalui telepon dengan Min Aung Hlaing dan menjanjikan bantuan senilai $13,77 juta, termasuk tenda, selimut, dan peralatan medis darurat.
Beberapa negara lain juga mengirimkan bantuan. Amerika Serikat, yang memiliki hubungan yang buruk dengan pemerintah militer Myanmar, juga menyatakan akan memberikan bantuan.
| Haji Uma Jadi Penceramah Maulid Nabi di Aceh Utara, Ini Pesan Senator Aceh |
|
|---|
| Ibu Kubur Bayinya yang Baru Lahir di Halaman Rumah, tak Tahan dengan Gunjingan Tetangga |
|
|---|
| Serukan Keadilan, Anggota DPR Aceh asal Simeulue Ihya Ulumuddin: Jangan Ada Lagi ‘Arjun Berikutnya’ |
|
|---|
| UIN Ar-Raniry & Unsyiah Gelar FGD, Bahas Memori Kolektif dalam Pendidikan Sejarah Kontroversial Aceh |
|
|---|
| HIMATEKKOM USK Gelar CMD 2025, Wadah Inovasi dan Kolaborasi Hadapi Tantangan Era Digital |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Lokasi-konstruksi-gedung-tinggi-di-Bangkok-Thailand-yang-roboh-usai-gempa-Magnitudo-77.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.