Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Lebih dari 1.600 Tewas , Dunia Bahu-Membahu Kirim Bantuan!

 Kepala junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, setelah memohon bantuan internasional, langsung terbang ke Mandalay untuk mengatasi be

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Sakchai Lalit/Associated Press
DAMPAK GEMPA - Lokasi konstruksi gedung tinggi di Bangkok, Thailand yang roboh usai gempa Magnitudo 7,7 melanda pada Jumat (28/3/2025) waktu setempat. 

 India mengirimkan bantuan sebanyak 40 ton melalui kapal dan pesawat militer, sementara Rusia, Malaysia, dan Singapura juga mengirimkan pasokan bantuan dan tim penyelamat.

Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga siap membantu dengan memberikan dukungan untuk upaya pemulihan.

Di Myanmar, daerah yang paling parah terkena dampak sangat membutuhkan bantuan segera.

Gempa ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga memengaruhi banyak wilayah yang masih berada di luar kendali penuh junta militer. 

Salah seorang warga Mandalay mengatakan bahwa banyak orang terjebak di reruntuhan dan tidak ada bantuan yang datang, karena kurangnya tenaga, peralatan, dan kendaraan penyelamat.

Di Bangkok, sekitar 1.000 km dari pusat gempa, upaya penyelamatan terus dilakukan untuk menemukan pekerja konstruksi yang terjebak di bawah reruntuhan menara 33 lantai yang runtuh.

Pemerintah Thailand telah mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia untuk membantu korban selamat dan mengeluarkan jenazah. "Kami masih berharap," kata Wakil Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, yang terus memimpin operasi penyelamatan.

Kehidupan di wilayah tersebut sangat terpengaruh. Salah seorang wanita bernama Chanpen Kaewnoi, bergegas datang ke lokasi runtuhnya bangunan setelah mendengar kabar bahwa ibu dan adik perempuannya bekerja di sana.

"Saya ingin melihat mereka lagi," ujarnya dengan penuh harap setelah semalaman menunggu tanpa bisa tidur.

Selain itu, banyak bangunan di kawasan metropolitan Bangkok yang rusak akibat gempa ini, termasuk beberapa menara hunian.

Tim teknisi dari Dewan Insinyur Thailand terus bekerja untuk memastikan keamanan bangunan-bangunan yang rusak, meskipun masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Baca juga: Gempa 7,7 SR Guncang Myanmar dan Thailand, Kerusakan Masif, Warga Tetap Harus Waspada Gempa Susulan!

(Serambinews.com/ Sri Anggun Oktaviana)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved