Kupi Beungoh
Menata Banda Aceh sebagai Kota Dakwah, Rebranding Serambi Mekkah Menuju Kota yang Mengingatkan
Pemerintah Kota Banda Aceh di bawah kepemimpinan Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal patut diapresiasi atas berbagai langkah razia, pengawasan, dan pen
Kota ini sedang menanamkan kembali nilai Islam untuk umatnya sendiri, agar generasi masa kini tidak hanya tahu bahwa Banda Aceh adalah Serambi Mekkah, tetapi juga merasakan atmosfernya hidup dalam kesadaran nilai Islam.
Langkah ini sejalan dengan instruksi Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), yang menegaskan pentingnya menghormati waktu azan dan menghentikan aktivitas untuk mengajak masyarakat shalat berjamaah.
Baca juga: Anggota DPRK Apresiasi Wali Kota Illiza Gerebek Hotel Pelanggar Syariat
Pesan agama tidak boleh berhenti di mimbar atau ruang pengajian. Tetapi iIa harus hidup di jalanan, pasar, kantor,lampu lalulintas, billboard dan spanduk.
Kemudian layar ponsel, taman-taman kota karena iman yang kuat membutuhkan pengingat yang konsisten.
Penutup: Janji Allah Tak Pernah Ingkar
Allah telah menjanjikan pertolongan kepada siapa pun yang menolong agama-Nya:
"Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
(QS. Muhammad: 7)
Yang menolong kita itu Allah, bukan kekuatan duniawi. Maka tidak ada yang perlu ditakutkan jika kita ingin menghadirkan dakwah di ruang-ruang publik.
Baca juga: Tertibkan Pengunjung Masjid Raya Baiturrahman Pada Saat Shalat Berjamaah Untuk Menjaga Syariat Islam
Dengan kebersamaan pemerintah, ulama, pengusaha, aktivis dakwah, santri, kreator media, desainer, komunitas, dan seluruh warga, Banda Aceh akan kembali tegak sebagai kota berkah.
Bukan hanya hanya nama, tapi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
"Jika pesan kebaikan hidup di ruang-ruang publik, maka hati-hati manusia pun akan lebih mudah tersentuh. Kota yang mengingatkan, adalah kota yang menjaga warganya." (*)
*) PENULIS adalah Sekretaris Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Aceh
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.