Modus 4 Joki UTBK di Kampus USU, Pakai Kacamata Khusus Lakukan Kecurangan, Dapat Upah Rp 10 Juta

Mereka ditangkap oleh sekuriti kampus USU saat akan menjalankan aksinya pada momen Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARID
JOKI UTBK: Petugas Polsek Medan Baru memamerkan tiga pelaku joki UTBK di kampus USU yang gagal menjalankan aksinya. Mereka diimingi upah Rp 10 juta jika berhasil meloloskan calon mahasiswa. 

Rektor USU, Prof Muryanto Amin menyampaikan, ketujuh peserta tersebut telah diamankan ke pihak berwajib.

Adapun modus yang dilakukan beragam, mulai dari memalsukan dokumen hingga memasang kamera di kacamata untuk menyalin soal ujian.

“Di USU sendiri terdapat 7 orang yang melakukan kecurangan, memalsukan dokumen kemudian ada yang menggunakan alat bantu yakni di kacamata,” ujar Prof Muryanto saat meninjau pelaksanaan ujian UTBK-SNBT di Gedung PUML USU, Sabtu (26/4/2025) siang. 

''Di tempat lain ada yang meletakkan kamera di behel dan kancing baju,” ujar Muryanto.

Dari hasil pemeriksaan, Muryanto menyampaikan ketujuh peserta tersebut merupakan warga luar Sumut.

“Yang di KTP nya gak ada orang Medan. Memang kemarin kita mengindikasikan aneh ketika 280-an yang ujian, tapi mereka tamat SMA nya di luar Sumatera. Panitia pusat mendeteksi ada anomali, dia tinggal di Jawa kenapa ujian di luar.” 

Setelah diamankan dan dilakukan pemeriksaan internal panitia, kemudian tujuh peserta diserahkan kepada pihak Polsek Medan Baru.

Selanjutnya, akan dilakukan penyidikan terkait indikasi kecurangan yang masif dan meluas.

Secara tegas panitia mendiskualifikasi peserta yang tertangkap melakukan kecurangan.

Muryanto juga mengakui, pihak panitia sebenarnya telah lakukan antisipasi kecurangan peserta.

Mulai dari menerapkan aturan yang ketat hingga pemasangan alat Metal Detector.

Namun, Muryanto mengaku tidak semua alat kamera dan sejenisnya bisa terlacak dengan Metal Detector.

“Semakin canggih lagi penjahatnya daripada panitia, karena kameranya diletak di lensa. Ada juga di behel gigi dan kancing baju. Gak terdeteksi sama metal detector.''

''Kemarin ketahuan karena peserta sebelahnya itu lapor ke pengawas ada yang curang. Metal detector itu cuma bisa deteksi handphone atau logam. Kalau yang kecil gitu, tidak terdeteksi.” 

Atas ditemukannya berbagai kasus pada pelaksanaan UTBK yang telah memasuki hari ke-4 ini, Muryanto mengatakan ini menjadi pelajaran panitia nasional ke depan. Termasuk untuk lebih sensitif membuat alat pelacak seperti metal detector yang lebih canggih.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved