Kupi Beungoh
Niat Ibadah dan Menua Bersama Lebih Utama Dari Mahar Yang Tinggi
Mahar adalah penghargaan untuk memuliakan pasangan yang bersedia membersamai kita dalam suka dan duka, dalam ibadah panjang dan menua bersama
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya (istrinya)" (HR. Tirmidzi)"
Berapa kadar terbaik, bisa kita lihat dalam hadis berikut ini:
Pertama, Kadar Mahar Terbaik Itu Terletak Pada "Kerelaan" Calon Pengantin Wanita Dengan Berapapun atau apapun bentuk Mahar Yang Mampu Diberikan Calon Suami
" dari Amir bin Rabi’ah bahwa seorang perempuan bani fazarah dinikahkan dengan sepasang sandal. Kemudian Rasulullah Saw bersabda : “Apakah engkau relakan dirimu dan milikmu dengan sepasang sandal ? jawabnya: “Ya” lalu Nabi membolehkannya.” ( HR. Ibnu Majah dan turmudzi).
Kedua, Kadar Terbaik Itu Berupa Harta Yang Mudah Bagi Laki-Laki Memberinya.
"dari Aisyah bahwa Nabi Saw bersabda : “Sesungguhnya perkawinan yang besar barakahnya adalah yang paling mudak maharnya” dan sabdanya pula “Perempuan yang baik hati adalah yang murah maharnya, memudahkan dalam urusan perkawinannya serta baik akhlaknya sedangkan perempuan yang celaka yaitu yang mahal maharnya, sulit perkawinannya dan buruk akhlaknya.”
Ketiga, Kadar Mahar Terbaik Itu Berupa Harta Apa Saja Yang Dimiliki Calon Mempelai Laki-Laki, Tidak Harus Emas.
Ibnu Abas meriwayatkan “bahwa Nabi Saw melarang Ali mengumpuli Fatimah sampai ia memberikan sesuatu kepadanya. Lalu jawabnya : “Saya tidak punya apa-apa” Maka Rasulullah bersabda : “Dimanakah baju besi (hutaniyah) mu ?” lalu berikanlah barang itu kepada Fatimah.” (HR. Abu Daud, Nasaa’I dan Hakim dan disahkan olehnya).
Kenapa banyak orang memilih emas untuk mahar pernikahan? Ini dimaksudkan untuk investasi, untuk modal usaha jika diperlukan, ia bisa disimpan lama, bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kebutuhan anak dan rumah tangga jika mendesak, dengan kerelaan istri sebagai pemiliknya.
*) PENULIS adalah Dosen UIN Ar Raniry Banda Aceh
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.