Breaking News

Kupi Beungoh

Kemandirian GEKRAFS Aceh Hari Ini Menjadi Indikator Pencapaian SDGs di Masa Depan

Gekrafs secara aktif mendorong inovasi, pendidikan, dan kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, dan sektor swasta

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Tuanku Warul Waliddin, SE, Ak, Ketua DPW Masyarakat Adat Nusantara Aceh 

Oleh: Tuanku Warul Waliddin, SE, Ak*)

GEKRAFS (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) adalah gerakan masyarakat dan para pelaku ekonomi kreatif yang memiliki visi bersama yakni belajar, bersinergi, berdaya guna menjadikan Ekonomi Kreatif sebagai masa depan, menuju Indonesia Emas 2045. 

Gekrafs berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. 

Organisasi ini memperjuangkan hak dan perlindungan hukum bagi para pelaku ekonomi kreatif, serta mempromosikan keberagaman budaya dan seni Indonesia. 

Gekrafs secara aktif mendorong inovasi, pendidikan, dan kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, dan sektor swasta.

Gekrafs berfokus pada 17 sub sektor ekonomi kreatif yang mencakup seni pertunjukan, seni visual, desain, mode, arsitektur, film dan animasi, musik, permainan, penerbitan, radio dan televisi, kuliner, kerajinan tangan, kerajinan digital, seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, serta seni rakyat. 

Organisasi ini menyadari bahwa keberagaman ini adalah aset berharga yang mendefinisikan kekayaan budaya Indonesia.

Jika kita mengacu pada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), maka Gekrafs Aceh sangat memiliki sinergi yang kuat didalam memenuhi cita-cita Bersama mewujudkan kemandirian.

Kemandirian bukan sekadar berdiri di atas kaki sendiri, tapi tentang bagaimana kita menciptakan ekosistem yang hidup, berkelanjutan, dan berdampak. 

Di Aceh, geliat ekonomi kreatif yang digerakkan oleh Gekraf (Gerakan Ekonomi Kreatif) bukan cuma tentang seni, musik, kuliner, atau fashion—ini tentang masa depan.

Kalau kita bicara Sustainable Development Goals (SDGs), mungkin kesannya jauh dan global. Tapi sebenarnya, pencapaiannya dimulai dari langkah-langkah kecil di level lokal. 

Di sinilah peran Gekrafs Aceh jadi sangat relevan. Komunitas yang bergerak dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keberdayaan lokal, perlahan tapi pasti sedang membangun fondasi untuk pencapaian tujuan global itu.

Baca juga: Kemen Ekraf Fasilitasi Pendaftaran HKI kepada 75 Pelaku Ekonomi Kreatif di Banda Aceh Gratis

Misalnya, kemandirian pelaku UMKM kreatif secara langsung mendukung SDGs poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDGs poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan bahkan poin 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan).

 Jadi, setiap kali ada pameran kreatif, workshop pelatihan, atau kolaborasi lintas sektor yang digagas Gekraf Aceh, itu bukan cuma kegiatan—itu investasi masa depan.

Apakah ini cukup? Tentu belum. Tapi ini awal yang baik. Karena saat komunitas kreatif mulai bergerak tanpa harus menunggu, itu tanda bahwa kita tidak lagi bergantung—kita sedang membangun.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved