Kupi Beungoh
Kemandirian GEKRAFS Aceh Hari Ini Menjadi Indikator Pencapaian SDGs di Masa Depan
Gekrafs secara aktif mendorong inovasi, pendidikan, dan kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, dan sektor swasta
Kemandirian hari ini bukan hanya soal bertahan, tapi soal tumbuh dan memberi dampak.
Dan siapa sangka, dari Aceh, dari ruang-ruang kreatif yang mungkin sederhana, kita sedang ikut menentukan arah dunia esok hari, sejatinya Aceh kerap kali menjadi Inspirasi Nasional didalam berbagai Gerakan Kemajuan.
Kali ini Gekrafs Aceh harus kembali memberi warna tersendiri bagi Gerakan Ekonomi Kreatif ditataran lokal maupun nasional.
Pembangunan berkelanjutan bukan hanya persoalan infrastruktur dan kebijakan makro; ia juga terwujud dalam dinamika lokal yang tumbuh dari inisiatif masyarakat.
Dalam konteks ini, ekonomi kreatif memiliki posisi strategis sebagai katalisator perubahan, dan Gekraf (Gerakan Ekonomi Kreatif) Aceh menjadi salah satu contoh nyata bagaimana sektor ini dapat berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Ekonomi kreatif adalah sektor yang berbasis pada ide, pengetahuan, budaya, dan teknologi. Ia menyentuh banyak aspek pembangunan: dari penciptaan lapangan kerja layak (SDG 8), penguatan industri dan inovasi (SDG 9), pengurangan kesenjangan (SDG 10), hingga pelestarian budaya dan pembangunan komunitas berkelanjutan (SDG 11).
Gekraf Aceh, dengan berbagai inisiatifnya, menunjukkan bahwa kreativitas bukan sekadar ekspresi, tetapi juga solusi.
Kemandirian yang mulai tumbuh dalam tubuh Gekraf Aceh—melalui penguatan kapasitas pelaku, kolaborasi antar komunitas, hingga lahirnya produk dan layanan berbasis kearifan lokal—menjadi indikator penting.
Ini bukan hanya bukti bahwa ekonomi kreatif dapat bertahan di tengah tantangan, tetapi juga bahwa sektor ini mampu menjadi tulang punggung pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih dari itu, Gekraf Aceh membuka ruang bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam pembangunan. Mereka tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi pelaku yang menciptakan perubahan.
Keterlibatan ini menghidupkan semangat SDG 17 (Kemitraan untuk Mewujudkan Tujuan), karena keberhasilan ekonomi kreatif membutuhkan sinergi antara pemerintah, swasta, komunitas, dan akademisi.
Dengan kata lain, kemandirian yang sedang dibangun hari ini adalah pondasi menuju masa depan yang lebih baik.
Jika ingin melihat sejauh mana kita akan mencapai tujuan-tujuan global di masa depan, lihatlah sejauh mana kita memberi ruang tumbuh bagi ekonomi kreatif hari ini.
Baca juga: Di Balik “Megahnya” Wacana Ekraf Aceh
Ketika dunia berbicara tentang Sustainable Development Goals (SDGs), seringkali diskusi mengarah pada kebijakan internasional, pembangunan infrastruktur, dan reformasi sistemik.
Namun, salah satu elemen kunci yang justru menentukan keberhasilan SDGs adalah kekuatan komunitas lokal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.