Jurnalisme Warga
Pikiran Bertumbuh agar Maksud Terkabul
Kepemimpinan digital ini menjadi krusial untuk membangun budaya belajar yang inovatif dan relevan dengan tantangan zaman.
Kerangka PM
Kepala sekolah juga harus membangun iklim PM di sekolah melalui kerangka pembelajaran lebih luas, yaitu menciptakan praktik pedagogis. Dalam hal ini, kepala sekolah menyiapkan guru yang memiliki kapasitas, tidak sekadar mampu menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga memiliki kecakapan menyampaikan materi dengan penuh makna.
Hasil dari pembelajaran berupa proses yang terus bertumbuh, bukan berupa produk penilaian semisal ujian tulis, punya angka hasil belajar lalu terhenti tanpa makna.
Selain itu, kepala sekolah harus mampu menjalin kemitraan pembelajaran baik secara internal maupun yang mendukung pembelajaran mendalam.
Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran yang aktif dan kolaboratif dengan membangun budaya sekolah yang mendukung hubungan harmonis antara guru, peserta didik, keluarga, dan masyarakat.
Kepala sekolah bertindak sebagai panutan pembelajar, menciptakan budaya saling percaya dan inovatif, serta mengoordinasikan berbagai pihak untuk fokus pada tujuan pembelajaran mendalam. Hal tersebut dapat dilakukan, misalnya dengan membentuk jaringan kemitraan yang luas, termasuk dengan komunitas global dan dunia industri.
Kepala sekolah berperan penting dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang relevan, autentik, dan berdaya saing tinggi, demi keberhasilan peserta didik di masa depan.
Kepala sekolah diharapkan mampu memimpin terciptanya lingkungan belajar fisik dan digital yang mendukung kolaborasi, eksplorasi, dan partisipasi aktif murid. Dalam konteks PM, pemanfaatan teknologi digital harus difasilitasi secara strategis agar murid dapat belajar mandiri, menggali minatnya, dan terhubung dengan dunia nyata.
Kepala sekolah juga perlu memastikan bahwa ruang belajar—baik secara fisik maupun virtual—mendorong keterlibatan murid, memungkinkan fleksibilitas dalam pembelajaran, serta mendukung transparansi dan keaslian dalam proses penilaian.
Kepemimpinan digital ini menjadi krusial untuk membangun budaya belajar yang inovatif dan relevan dengan tantangan zaman.
Kerangka terakhir PM dalam aspek manajerial kepala sekolah adalah bahwa kepala sekolah menciptakan dan memimpin lingkungan pembelajaran yang aman, inklusif, dan memberdayakan. Setiap murid merasa dihargai, didengar, dan terdorong untuk aktif berpartisipasi. Kepala sekolah juga mendorong guru membangun budaya kelas yang kolaboratif dan penuh makna, mendesain ruang fisik dan digital yang fleksibel dan mendukung eksplorasi, diskusi, serta pembelajaran mandiri.
Selain itu, kepala sekolah memastikan bahwa proses pembelajaran menantang namun sesuai dengan kemampuan murid, agar motivasi dan kepercayaan diri mereka tumbuh. Lingkungan seperti ini menjadi fondasi penting bagi terwujudnya kreativitas, inovasi, dan hasil belajar yang mendalam.
Pola pikir bertumbuh
Semua hal tersebut di atas, hanya menjadi impian belaka jika tidak dimulai dari cara pandang yang terbuka, pola pikir yang bertumbuh. Di tengah arus perubahan dunia yang semakin cepat dan tak terduga, cara kita berpikir menjadi penentu utama dalam merespons realitas.
Prof Rhenald Kasali dalam bukunya “Disruption” menyampaikan bahwa disrupsi bukan semata soal teknologi, melainkan juga perubahan mendasar pada pola pikir. Betapa pentingnya memiliki ‘growth mindset;, sebuah pola pikir yang terbuka terhadap perubahan, mampu belajar dari kegagalan, dan berani keluar dari zona nyaman.
Jika masih skeptis, sementara dunia terus dinamis, mustahil maksud bakal kesampaian atau tercapai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.