Konflik Iran vs Israel
Usai Perang 12 Hari, Iran Ragu atas Komitmen Israel terhadap Gencatan Senjata, Waspada jika Diserang
Gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku pada Selasa (24/6/2025), setelah pengumuman oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Untuk membuat senjata, Iran perlu memperkaya uranium hingga 90 persen.
Israel telah mempertahankan ambiguitas tentang persenjataan atomnya sendiri, tidak secara resmi mengonfirmasi atau menyangkal keberadaannya, tetapi Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm memperkirakan memiliki 90 hulu ledak nuklir.
Menurut kementerian kesehatan Iran, sebanyak 627 warga sipil tewas dan 4.900 terluka selama perang 12 hari dengan Israel.
Serangan rudal balasan oleh Iran terhadap Israel menewaskan 28 orang, menurut otoritas Israel.
Selama perang, Iran menangkap puluhan orang yang dituduh memata-matai Israel, dan mengatakan bahwa Iran menyita peralatan termasuk pesawat nirawak dan senjata.
Parlemen Iran pada hari Minggu memberikan suara untuk melarang penggunaan peralatan komunikasi yang tidak sah, termasuk layanan internet satelit Starlink milik miliarder teknologi Elon Musk, menurut kantor berita resmi IRNA.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iran Miliki Keraguan atas Komitmen Israel terhadap Gencatan Senjata, Waspada jika Diserang Lagi
Baca juga: Rumah Sakit Gaza Kewalahan dengan Banyaknya Korban Penembakan Israel
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Siap Lancarkan Serangan Baru Terhadap Iran |
![]() |
---|
Iran Siapkan Skenario Militer Hadapi Israel, Ragukan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Presiden Iran Masoud Pezeshkian Terluka akibat Serangan Israel |
![]() |
---|
Ali Khamenei Muncul Kembali ke Publik di Hari Asyura, Disambut Gembira Warga Iran |
![]() |
---|
Menlu Iran Ancam Israel jika Kembali Menyerang, Siap Balas Agresi Zionis dan Sekutunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.