Opini

Membangun Tol Logistik dari Aceh Menuju Pasar Dunia

Dalam situasi seperti ini, langkah inovatif dari PT Trans Continent sebuah perusahaan logistik internasional yang didirikan oleh putra Aceh, Ismail

Editor: Ansari Hasyim
IST
Rektor Uniki Bireuen, Prof Dr Apridar 

Peluang Aceh Mengadopsi Model PLB

Kisah sukses Gorontalo dan Palu sesungguhnya memberikan inspirasi penting bagi Aceh. Sebagai daerah dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa mulai dari kopi Gayo, hasil laut, rempah-rempah, minyak nilam, hingga produk halal  Aceh memiliki potensi ekspor yang sangat besar. Sayangnya, sebagian besar potensi tersebut hingga kini masih terhambat persoalan klasik logistik.

Bila PLB serupa dapat dihadirkan di Aceh, UMKM lokal akan merasakan sejumlah manfaat besar, yaitu akses logistik ekspor menjadi lebih dekat dan murah, karena tidak lagi bergantung pada pelabuhan utama di luar provinsi. Disamping itu, penguatan kapasitas produksi, melalui efisiensi biaya logistik dan dukungan teknologi pengolahan merupakan nilai tambah yang akan diperoleh. 

Peningkatan standar kualitas, melalui pembinaan yang dapat difasilitasi oleh operator PLB juga akan dengan mudah untuk digapai. Peluang menembus pasar global, yang sebelumnya hanya dapat diakses oleh perusahaan skala besar, tentu akan dapat dinikmati UMKM.

Sinergi Semua Pihak Kunci Keberhasilan

Untuk memperoleh keberhasilan pembangunan PLB di Aceh memerlukan sinergi semua pihak. Pemerintah pusat perlu memberikan kemudahan izin, insentif, serta penyelarasan regulasi antar lembaga. Pemerintah daerah perlu aktif menjalin kemitraan dengan investor logistik, menyiapkan infrastruktur pendukung, serta melakukan pembinaan SDM UMKM lokal. Di sisi lain, pelaku UMKM juga perlu meningkatkan kualitas produksi, standarisasi, serta kesiapan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Infrastruktur Logistik sebagai Fondasi Ekonomi Daerah

Apa yang dibangun oleh Trans Continent pada hakikatnya bukan sekadar gudang penyimpanan, tetapi infrastruktur produksi modern yang menjadi fondasi baru bagi pemerataan ekonomi nasional. Keberhasilan di Gorontalo dan Palu menunjukkan bahwa pembangunan logistik tidak harus selalu berpusat di Pulau Jawa.

Aceh kini berada di persimpangan penting. Dengan memanfaatkan momentum pembangunan infrastruktur logistik seperti PLB, Aceh berpotensi besar menjadi pintu gerbang ekspor baru di kawasan barat Indonesia. Jika potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka UMKM Aceh bukan hanya sekadar "siap ekspor", melainkan mampu menjadi pemain utama dalam perdagangan global.

Trans Continent telah membangun jalan tol logistik dari daerah menuju dunia. Kini tinggal kesiapan Aceh untuk menempuh jalur yang sama menuju panggung ekonomi global.

*) PENULIS Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (USK) dan Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Aceh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved