Pojok Humam Hamid

Zohran Mamdani Dalam Arus Ideologi Politik Amerika Serikat

Zohran Mamdani adalah anak imigran asal India, lahir di Uganda, dan besar dalam budaya diaspora di New York, AS.

Editor: Zaenal
Kolase Serambinews.com/Instagram zohrankmamdani
KOLASE foto calon wali kota New York Zohran Mamdani dan Guru Besar USK Prof Ahmad Humam Hamid. 

Ia tidak hanya melawan ide-ide konservatif dari Partai Republik, tapi juga menantang kemapanan dan kompromi dari dalam Partai Demokrat, partai ia sendiri. 

Dalam banyak hal, Mamdani lebih radikal dari anggota kongres progresif terkenal asal Puerto Rico, Alexandria Ocasio-Cortez.

Jika Cortez masih bermain dalam batas-batas sistem, Mamdani justru ingin menggoyang sistem itu dari dasarnya.

Karena ia seperti, maka ia bukan  hanya dianggap kiri, tetapi “kiri habis”.

Apa Artinya “Kiri” dalam Politik Amerika?

Untuk memahami posisi Zohran Mamdani, penting bagi kita mengenali makna “kiri” dalam politik Amerika.

Istilah ini mengacu pada gagasan dan gerakan yang memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi, khususnya bagi rakyat biasa, kaum miskin, dan kelompok minoritas.

Ia tidak hanya kiri biasa, bahkan dalam pandangan pembencinya batasnya sangat tipis dengan ideologi komunis, Trump tak segan menjulukinya komunis.

Politisi kiri biasanya menolak kekuasaan besar korporasi, mendorong pajak yang lebih tinggi bagi orang kaya, serta mendukung layanan publik seperti kesehatan gratis, perumahan terjangkau, dan perlindungan lingkungan hidup.

Mereka percaya bahwa negara harus hadir secara aktif, bukan hanya membiarkan pasar bebas menentukan segalanya.

Namun “kiri” di Amerika bukan satu warna.

Ada yang disebut liberal, yang cenderung moderat dan masih setia pada sistem kapitalis, tapi menginginkan reformasi.

Ada juga progresif, yang lebih kritis terhadap sistem dan ingin perubahan lebih dalam. 

Lalu ada demokrat sosialis seperti Zohran Mamdani, yang melihat ketimpangan dan penindasan sebagai bagian dari sistem yang memang dibangun untuk menjaga kekuasaan segelintir elite. 

Dalam konteks ini, Mamdani bukan hanya melawan Partai Republik yang konservatif, tapi juga menantang kenyamanan yang selama ini dirawat dalam tubuh Partai Demokrat.

Salah satu isu paling kontroversial yang Mamdani perjuangkan adalah dukungannya terhadap Palestina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved