Jurnalisme Warga

Hari Pendidikan Aceh Ke 66, Saatnya Pejabat dan Guru Merefleksi Diri

Peringatan Hardikda harus menjadi momentum bersama untuk merefleksi capaian, tantangan, serta arah masa depan pendidikan Aceh.

Editor: mufti
IST
ABDUL HAMID, S.Pd., M.Pd., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen, melaporkan dari Cot Ijue, Bireuen 

Dedikasi dan inovasi

Guru adalah aktor utama pendidikan. Tanpa guru yang tulus dan profesional, sehebat apa pun kebijakan pendidikan tidak akan berarti. Peringatan ke-66 Hardikda adalah waktu yang tepat bagi guru untuk merefleksikan kembali peran dan dedikasi mereka.

1. Merenungkan peran

Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Artinya, tidak cukup hanya menyampaikan materi, melainkan membimbing, menanamkan akhlak, dan menumbuhkan karakter. Momentum Hardikda harus menjadi ajakan bagi guru untuk kembali pada esensi mulia profesinya.

2. Melahirkan inovasi

Zaman sudah berubah. Anak-anak kita hidup dalam era digital. Oleh karena itu, guru dituntut untuk kreatif menghadirkan pembelajaran yang menarik, bermakna, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Peringatan Hardikda bisa diisi dengan pameran karya guru maupun siswa, yang menunjukkan bahwa sekolah bukan sekadar tempat belajar teori, tetapi ruang untuk berkarya.

3. Menanamkan semangat belajar seumur hidup

Guru harus menanamkan kesadaran bahwa belajar tidak berhenti di sekolah. Pendidikan sejati adalah belajar sepanjang hayat. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan literasi, diskusi ilmiah, lomba membaca, atau menulis bisa digalakkan dalam rangka memperingati Hardikda.

4. Menghubungkan pendidikan dengan kehidupan nyata

Sering kali pembelajaran di sekolah terjebak pada rutinitas buku dan ujian. Guru perlu menghadirkan pelajaran yang kontekstual, yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, anak-anak Aceh tidak hanya pintar secara teori, tetapi juga tangguh menghadapi realitas.

Kegiatan bermakna

Selain refleksi peran, peringatan ke-66 Hardikda juga bisa diwarnai dengan berbagai kegiatan kolaboratif antara pemerintah, guru, dan masyarakat. Beberapa di antaranya:

-   upacara dan renungan pendidikan

Kegiatan ini dilakukan sebagai simbol kebersamaan sekaligus penghormatan kepada para pendidik yang telah berjuang;

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved