KUPI BEUNGOH

Nurul Husna dari UIN Ar-Raniry Ungkap Pemicu Meningkatnya Jumlah Penderita HIV/AIDS di Aceh

Di tengah label Aceh sebagai daerah Syariat Islam, membicarakan topik HIV/AIDS dianggap tabu dan sensitif.

Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
Dosen pada Prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nurul Husna (tengah) bersama Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Happyna Ramadhani (kiri) dan Niftara Fhonaya (kanan) 

Persoalan ini juga menuntut perubahan sikap masyarakat dari diam menjadi peduli dan saling menjaga, baik menjaga diri agar tidak tertular, menjaga perasaan, martabat, dan harapan orang lain.

Masyarakat memiliki peran besar dalam memutus rantai stigma ini. 

Edukasi publik, empati sosial, dan keberanian untuk membicarakan isu HIV secara terbuka adalah langkah awal menuju perubahan. 

Kesadaran adalah vaksin sosial yang ampuh. Perjuangan melawan HIV bukan hanya menekan jumlah kasus, tapi tentang menumbuhkan rasa empati dan menghentikan stigma. 

Ini tentang mengembalikan ruang bagi mereka yang pernah kehilangan tempat di masyarakat.

Sebab pada akhirnya, musuh sejati bukanlah virusnya, tetapi ketidaktahuan yang membuat kita seakan mati dan berhenti peduli. Semoga!

*) PENULIS adalah Happyna Ramadhani dan Niftara Fhonaya (Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Ar-Raniry Banda Aceh)

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved