KUPI BEUNGOH
MBG “Mimpi Buruk” Membangun Generasi Cerdas
Kerentanan gizi anak Indonesai di hampir seluruh wilayah menyebabkan kerawanan gizi, stunting dan kerentanan kesehatan
Negara ini akan kuat jika generasi muda nya sehat dan cerdas. Mimpi pemerintah menghasilkan “generasi emas” di tahun 2045 bukan sekadar “banyolan”, tapi keinginan nyata untuk membangun negeri bermartabat, kuat segi perekonomian dan “bangkit menjadi nergara maju”.
Fungsikan Dana MBG untuk Pendidikan, Kesehatan dan Transfortasi
Rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, timpangnya ekonomi, penghasilan tidak memadai, biaya hidup mahal, pendidikan terbaik sulit terjangkau.
Mengakibatkan banyak anak-anak Indonesia putus sekolah akibat kemiskinan.
Gelontoran dana untuk Makan Bergizi Gratis tidak tanggung-tanggung, jumlahnya berkisar triliunan, dan asas manfaatnya pun belum tampak, bahkan terkesan mubazir.
Alangkah indahnya jika dana triliunan tersebut dimanfaatkan untuk kesejahtaraan rakyat.
Seperti memberi beasiswa, membangun jempatan, jalan beraspal agar mudah dilalui oleh Masyarakat, anak-anak dan guru.
Sehingga mereka tidak “berpetualang” di deras nya arus Sungai dan jalan berlumpur.
Tingkatkan penghasilan guru, tenaga medis di daerah pedalaman, sediakan alat transportasi bagi mereka agar akses tempuh lebih mudah dan cepat.
Baca juga: Pakar Ekonomi USK Desak Pemerintah Aceh Susun Neraca Pangan Hadapi Lonjakan Kebutuhan MBG
Membangun kehidupan Sejahtera bagi rakyat menandakan pemerintah cukup bijaksana membahagiakan rakyatnya.
Denyut nadi kehidupan adalah rakyat, dari nafas dan kerja keras rakyat bangsa ini tumbuh besar.
Aset bangsa adalah anak, negara harus hadir dalam membangun kecerdasan generasi dengan membuka peluang beasiswa secara luas tanpa pandang status.
*) PENULIS adalah berasal dari Kota Lhokseumawe, Aceh. Berprofesi sebagai pengajar di Lhokseumawe. Aktif menulis buku dan puisi. Terpilih sebagai penulis puisi terbaik pada lomba cipta puisi yang diadakan oleh CV Simpel Publisher tinggkat Nasional dengan tema “Terluka” pada tahun 2023. Menulis puisi pada surat kabar harian Republika Nasional, dan Riau Pos. Menulis puisi di Ontologi untuk Palestina, dalam kumpulan puisi “Darah dan Do’a” 2024. Menulis Cerpen Pentigraf Rekor MURI bersama penulis Nasional. Saat ini aktif di forum kelompok puisi kaum muda pelajar dan mahasiswa.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI
| Meretas Makna di Balik Gelar Pendidikan Tinggi dalam Dinamika Profesi dan Pergulatan Makna Hidup |
|
|---|
| Perubahan Wajah Epidemi HIV di Aceh, dari Isu Medis ke Krisis Sosial Remaja |
|
|---|
| Perlindungan Anak vs Pendidikan Moral: Saat Regulasi Menyimpang dari Amanat Konstitusi |
|
|---|
| Saat Buku Fisik Mulai Tersisih oleh Layar |
|
|---|
| Ketika Perpustakaan Kehilangan Suaranya di Tengah Bisingnya Dunia Digital |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.