Jurnalisme Warga

Lezatnya Bakso Citra Babo di Pedalaman Tamiang

singgah di sebuah warung bakso yang cukup populer di daerah Babo, tepatnya di tepi jalan lintas Kuala Simpang–Babo.

Editor: mufti
IST
FAISAL, S.T., M.Pd., Kepala SMKN 1 Julok dan Ketua IGI Aceh Timur, melaporkan dari Kualasimpang, Aceh Tamiang 

Harga makanan di sini pun tergolong ramah di kantong. Satu porsi bakso komplit dibanderol Rp15.000, bakso biasa Rp10.000, sedangkan seporsi bakso polos hanya Rp6.000. Untuk minuman, tersedia teh panas seharga Rp4.000 dan teh dingin Rp5.000.

Selain bakso, warung ini juga menawarkan berbagai camilan khas, di antaranya pisang goreng jumbo yang dijual seribu rupiah per potong. Ada pula kemplang atau sebagian orang menyebutnya ‘getas’, jajanan tradisional khas Desa Babo.

Menurut pemilik warung, kemplang dibuat dari campuran tepung ketan, tepung beras, garam, kelapa parut, dan santan yang diaduk hingga kalis. Adonan kemudian dibentuk tipis, digoreng dalam minyak panas, lalu dilapisi dengan gula yang dimasak hingga mengeras. Proses sederhana ini menghasilkan camilan renyah dengan rasa manis gurih yang pas di lidah.

Seorang pengunjung yang kami temui bernama Nurhamidah, menuturkan bahwa cita rasa bakso Citra memiliki keunikan tersendiri. “Yang terkenal itu bakso di sini, Pak. Kuahnya terasa sekali, gurih tanpa pengawet. Kalau sudah sekali mencoba, biasanya pasti ingin kembali,” ujarnya sambil tersenyum.

Kami pun memesan masing-masing seporsi bakso untuk mengisi perut yang sejak pagi belum mendapat asupan makanan berat. Saat suapan pertama, rasa kuah gurih dengan bumbu yang pas langsung menggugah selera.

Baksonya lembut, kenyal, tidak berlebihan, seakan dibuat dari bahan pilihan. Pak Er yang duduk di samping saya berkomentar, “Rasanya sangat menggugah selera. Baksonya lembut, kuahnya gurih, bumbunya terasa sekali. Mantap rasanya, mantap pula harganya.”

Sambil menikmati bakso hangat, kami juga mencicipi kemplang khas Babo. Teksturnya renyah dengan lapisan gula tipis yang memberikan sensasi manis gurih. Perpaduan ini sangat cocok dijadikan camilan sore hari sembari berbincang ringan.

Menikmati bakso di pedalaman Tamiang memberi pengalaman tersendiri bagi kami. Di satu sisi, kami baru saja melaksanakan tugas resmi melakukan visitasi sekolah yang melelahkan. Di sisi lain, kehangatan suasana warung sederhana dengan cita rasa kuliner khas desa mampu menghadirkan rasa lega dan kebahagiaan sederhana.

Setelah puas menyantap hidangan, kami kembali melanjutkan perjalanan ke penginapan untuk menyusun laporan hasil visitasi dan beristirahat.

Pengalaman singgah di Warung Bakso Citra Babo mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari sesuatu yang mewah. Terkadang, seporsi bakso sederhana di warung pedesaan mampu menghadirkan kesan mendalam, apalagi ketika dinikmati setelah seharian bekerja keras.

Semoga suatu saat nanti, ketika kami kembali bertugas di Aceh Tamiang, jalan menuju desa-desa pedalaman sudah jauh lebih baik, sehingga bukan hanya baksonya yang terkenal, tetapi juga masyarakatnya semakin sejahtera.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved