Pojok Humam Hamid
Benny K Harman dan MoU Helsinki: Dari Empati ke Sinisme Sarkastik
Kalimat “Jangan sedikit-sedikit Helsinki, dua puluh tahun ini bikin apa?” mungkin dimaksudkan sebagai kritik, tetapi juga mengandung bahaya
Aceh tidak berbeda.
MoU Helsinki bukan slogan.
Ia adalah mekanisme jangka panjang untuk merawat perdamaian, membatasi potensi kekerasan, dan memberi ruang aman bagi pembangunan ekonomi serta penciptaan institusi baru.
Mengatakan Aceh “terlalu sering menyebut MoU Helsinki ” sama saja dengan menyuruh pasien trauma berhenti membicarakan penyebab traumanya.
Itu bukan kebijaksanaan--itu kekejaman intelektual.
Tentu, dana Otsus dua puluh tahun perlu dievaluasi secara menyeluruh.
Ada kebocoran?
Ada.
Ada elite yang lebih sibuk memperindah rumah daripada memperbaiki sekolah?
Ada.
Ada proyek sia-sia?
Terlalu banyak.
Namun seluruh dunia sepakat.
kesalahan implementasi bukan alasan untuk menghina fondasinya.
Tidak ada bangsa yang menyalahkan konstitusi karena pejabatnya korup.
Benny K Harman
MoU Helsinki
Memori MoU Helsinki
Revisi UUPA
pojok humam hamid
Serambi Indonesia
Serambinews
berita aceh terkini
| Samudra Pasai dan Jalur Rempah: Pusat Dunia di Ujung Utara Sumatra - Bagian XVIII |
|
|---|
| Whoosh: Utang Politik, Utang Negara, dan Akal Sehat |
|
|---|
| Zohran Mamdani, Islamophobia, dan New York “Baru” |
|
|---|
| Samudera Pasai dalam Rihlah Ibnu Batutah, Catatan Sang Musafir dan Tafisran Orientalis – Bagian XVII |
|
|---|
| Prabowo dan Transisi Yang Belum Selesai: Inversi Model Mahathir-Najib Atau Sebaliknya? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Humam-Hamid-tanggapi-Benny-K-Harman.jpg)