Pilpres 2019
Jokowi Akui Mahfud MD, TGB, dan Airlangga Masuk Bursa Cawapresnya
Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah nama masuk ke dalam bursa calon wakil presiden pendampingnya pada Pemilihan Presiden 2019.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA— Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah nama masuk ke dalam bursa calon wakil presiden pendampingnya pada Pemilihan Presiden 2019.
Saat dijumpai seusai menghadiri acara bela negara Garda Pemuda Nasdem di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/7/2018), Jokowi mengonfirmasi beberapa nama yang disebut para jurnalis.
Beberapa nama yang dimaksud, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca: Ikan yang Mati di Pantai Aceh Singkil Ternyata Lumba-lumba
Baca: Juara MotoGP Jerman 2018, Marc Marquez Selebrasi di Depan Pendukung Valentino Rossi
Awalnya, para jurnalis meminta tanggapan Jokowi soal sosok Mahfud.
Jokowi menjawab, "Sangat bagus, sangat bagus."
Jokowi ditanya lagi, apakah nama Mahfud masuk ke dalam bursa cawapresnya, Jokowi menjawab, "Masuk, masuk."
Kemudian jurnalis bertanya, apakah TGB masuk ke dalam pertimbangannya sebagai cawapres.
Jokowi kembali menjawab, "Masuk, masuk."
Demikian pula saat jurnalis bertanya apakah Airlangga juga masuk ke dalam bursa cawapresnya. Jokowi menjawab sambil tersenyum, "Oh, iya masuk."
Baca: Skema Pensiun PNS yang Baru Diterapkan Tahun 2020, Pensiunan ASN Bisa Dapat Rp 20 Juta Per Bulan
Baca: Telan Boneka Sapi, Ular Piton Raksasa Sepanjang 2 Meter Harus Dioperasi
Kebetulan, saat itu, Airlangga tepat berada di samping Jokowi.
Mendengar pernyataan Jokowi itu, Airlangga tertawa.
Saat ini, Jokowi masih menggodok siapa yang akan mendampinginya untuk maju dalam pertarungan perebutan kursi RI 1 2019 mendatang.
"Sekali lagi saya sampaikan, masih digodok, biar matang. Kalau matang, nanti enak. Belum matang dikeluarkan, gimana sih," ujar Jokowi.
Baca: Warga Gampong Kuta Trieng Beuracan Dibekuk Saat Sedang Nyabu dalam Truk
Baca: Geledah Rumah Direktur Utama PLN Sofyan Basir, KPK Sita CCTV dan Sejumlah Dokumen
Tanggapan Mahfud MD
Mahfud MD enggan berkomentar banyak mengenai kesiapannya mendampingi Joko Widodo dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
"Saya serahkan kepada Presiden Jokowi dan partai politik," katanya di Kedai Kopi Kok Tong, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Selasa.
Menurut mantan Ketua MK itu, dia tidak berkapasitas untuk berkomentar dan urun bicara mengenai usulan dirinya untuk menjadi calon wakil presiden Jokowi.
"Konstitusinya begitu, jadi saya pasif di situ," kata Mahfud MD.
Baca: Bantai 292 Buaya, Warga Emosi Karena Pemilik Bangun Penangkaran di Dekat Pemukiman
Baca: Sepatu Emas Jadi Pembuktian Kualitas Harry Kane di Piala Dunia 2018
Meski demikian, Mahfud menegaskan, sebagai bagian dari Eksponen 98, dia memiliki hubungan batin dan empati dengan yang lainnya.
Saat itu, Mahfud bergerak dari Kota Yogyakarta dan Jawa Tengah lalu bertemu dalam wadah Eksponen Reformasi 98.
Jadi, menurut dia, usulan itu merupakan hak Eksponen 98 dan sifatnya tidak monolitik.
Adanya perbedaan, lanjut Mahfud, merupakan contoh bagus di era demokrasi.
"Namun, ketika sudah diputus, semuanya harus bersatu, itu namanya demokrasi," katanya.
Baca: Distribusi Gelar dan Hadiah Piala Dunia 2018, Panggung Luka Modric dan Kylian Mbappe
Baca: Presiden Kroasia Curi Perhatian di Final Piala Dunia, Ini Sepak Terjangnya Memimpin Negara
Tanggapan TGB
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengapresiasi namanya masuk dalam bursa calon wakil presiden dari berbagai lembaga survei.
Saat ditanya kesiapannya jika ditunjuk menjadi cawapres bagi Joko Widodo, TGB akan merasa terhormat.
Menurut dia, posisi jabatan apapun pada dasarnya harus dianggap sebagai pengabdian kepada masyarakat luas.
"Saya pikir, suatu kehormatan yang luar biasa bagi siapapun. Terlepas dari kesadaran, keterbatasan, kemampuan secara individu. Tetapi siapapun anak bangsa, jangankan dalam posisi itu, dalam posisi apapun yang bisa bekerja untuk republik yang kita cintai ini, seperti saya misalnya masih sebagai gubernur, ya tentu itu suatu kehormatan," ujar TGB di kantor Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Baca: Menuju PKA 7, Seniman Aceh Gelar Pertunjukan di Kafe
Baca: G-Lite Rambah Wilayah Terpencil Aceh
Ia mengapresiasi pandangan dari lembaga survei serta pengamat politik yang memasukan namanya sebagai salah satu cawapres potensial pada Pilpres 2019.
Namun, ia mengaku, tak mau berspekulasi berlebihan terkait pencalonannya.
Menurut dia, Jokowi pasti memiliki sejumlah pertimbangan tertentu dalam menentukan pendampingnya.
"Secara proses akademik boleh, secara pertimbangan ilmiah boleh, perkembangan elektoral boleh, tetapi pada akhirnya kriteria apa yang seperti bagaimana, ya tentu yang mengetahui paling tepat, paling persis itu Bapak Presiden (Jokowi)," ujar dia.
"Kalau arti bursa (cawapres) yang di berita itu, kan saya baca berita juga. Jadi saya baca juga tulisan teman-teman (wartawan), misalnya mengutip pendapat siapa. Ya, kalau pemberitaan ada nama kita, dalam konteks positif, ya disyukuri sajalah," pungkasnya.
Hingga saat ini, TGB masih menjabat anggota Majelis Tinggi dan Ketua DPD Partai Demokrat NTB. Sementara Demokrat belum memutuskan dukungan dalam Pilpres 2019.
Baca: Proyek Lintas Tengah Banyak Putus Kontrak
Baca: Penyimpangan Dana Otsus Capai Rp 443 M
Airlangga Pasrah
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memasrahkan pilihan cawapres kepada Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Airlangga saat ditanya apakah ia optimistis namanya masuk ke dalam lima kandidat cawapres Jokowi.
Diketahui, sebagian kader Golkar berharap Airlangga bisa mendamping Jokowi sebagai cawapres di Pilpres 2019.
"Tentunya kami serahkan kepada Pak Presiden karena antarparpol yang paling penting adalah mekanisme. Salah satu mekanisme adalah menyerahkan pada Pak Presiden. Dan setelah itu tentunya ada komunikasi lanjutan," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Baca: Penyimpangan Dana Otsus Capai Rp 443 M
Baca: Angin Kencang Masih Jadi Ancaman
Ia menambahkan, Golkar tak mengajukan kadernya maupun tokoh di luar partai politik untuk dipertimbangkan sebagai cawapres oleh Jokowi.
Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk menentukan cawapresnya, baik itu dari dalam maupun di luar tokoh partai politik.
"Kalau di luar partai, kan, pertimbangan dari Pak Presiden. Jadi kalau dari partai, kan, tidak mengajukan nama," lanjut dia.
Jokowi sebelumnya meminta publik bersabar menanti pengumuman siapa yang akan dijadikan calon wakil presiden pendampingnya pada Pemilihan Presiden 2019 yang akan datang.
"Mbok sabaaarrr dulu, kan paling tinggal seminggu, dua minggu, tiga minggu lagi," ujar Jokowi saat diwawancarai di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Menurut Jokowi, saat ini ada lima nama kandidat calon wakil presiden yang masuk pertimbangan.
Lima nama itu merupakan pengerucutan dari 10 nama yang sebelumnya masuk pertimbangan.
Ia menolak menyebut kelima nama tersebut.
Jokowi masih menggodok siapa yang nantinya dari lima nama itu akan mendampinginya bertarung di Pilpres 2019.
"Masih dalam proses penggodokan. Yang namanya digodok, ya pasti nunggu biar matang. Kalau lagi digodok belum matang, kemudian dikeluarkan, itu namanya menjadi setengah matang. Biar matang dulu. Kalau sudah matang, kami sampaikan pada saat yang tepat," ujar dia.(*)
Baca: Bupati Aceh Besar Resmikan SMP Ali Hasjmy
Baca: YARA: Ungkap Dugaan Pencemaran Krueng Trang