Kupi Beungoh
Inovasi dan Digitalisasi Demi Pendidikan Aceh
Kewajiban meningkatkan mutu pendidikan Aceh menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Aceh, dunia kampus, orang tua, masyarakat
Sejak Januari hingga Februari 2022 saja transaksi uang elektronik mencapai Rp 61,7 triliun. Sedangkan untuk transaksi digital banking mencapai Rp 8.047 triliun.
Baca juga: Harapan Pada Sang Penjaga Rahasia
Bank Mandiri melaporkan sejak Januari hingga Mei 2022, transaki digital melalui aplikasi Livin mencapai Rp 880 triliun, sedangkan transaksi melalui ATM hanya Rp 333 triliun pada periode yang sama.
Kemajuan teknologi digital dan pemanfaatan data telah mengubah seluruh aspek kehidupan masyarakat secara drastis, termasuk sektor publik dan pendidikan.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki sudah menekankan pentingnya hal tersebut.
“Sebagai calon pemimpin bangsa, mahasiswa harus beradaptasi dengan zaman. Teknologi menjadi kunci, namun tetap harus memegang teguh etika, sesuatu yang tidak bisa diteknologikan.
Selain itu, kunci sukses dan menjadi seorang pemimpin adalah percaya proses,” ujar Pj Gubernur Aceh saat menjadi pembicara pada kegiatan Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru) Universitas Syiah Kuala (USK), (2/8/2022) lalu.
Pandemi Covid-19 menjadi momen penting transformasi digital di dunia pendidikan, dimana saat lock down diberlakukan proses pendidikan dilakukan secara online.
Presiden Joko Widodo mengakui bahwa pandemi mempercepat digitalisasi tersebut.
"Justru dengan sekarang ini ada pandemi, terjadi percepatan untuk digitalisasi," ujar Jokowi dalam podcast edisi Hari Pendidikan Nasional, Ahad (2/5/2021) lalu.
Transformasi digital tentunya harus dimaknai secara luas, bukan hanya belajar di rumah, anak-anak diberikan PR lalu dikerjakan dan dikirimkan kembali kepada guru, yang kadangkala tugas tersebut lebih banyak dikerjakan oleh orang tua murid daripada si murid itu sendiri.
Tetapi transformasi itu harus dapat menjadi alternatif pendidikan yang terukur, terstruktur, dengan metodologi yang akurat dan terpercaya.
Baca juga: Warga di Perbatasan Rusia Bersiap Hadapi Militer Ukraina, Nelayan dan Pemburu Kini Jadi Tentara
Tentu saja banyak aspek yang harus dibenahi dalam proses transformasi digital, mulai dari proses belajar mengajar, pengerjaan tugas dan ujian, digitalisasi materi belajar, digitalisasi manajerial, serta proses penguatan kapasitas guru di bidang teknologi.
Diketahui bahwa anak yang lahir di atas tahun 2000 sangat cepat adaptasi dengan teknologi, kalau tidak diimbangi oleh para guru, pastinya akan terjadi kesenjangan teknologi antara guru dan murid.
Saya sering memperhatikan anak-anak sekarang sangat lihai bermain game di HP dan memecahkan berbagai tantangan rumit melalui game yang dapat diakses secara mudah dan gratis.
Tetapi anehnya banyak siswa masih membenci pelajaran matematika, padahal pelajaran matematika tidak lebih rumit dari game yang dimainkan oleh anak.