Salam

Duit Berkurang, Kemiskinan Meningkat, Mana Solusinya?

Yang lebih mencemaskan lagi, di tahun 2023 Dana Otonomi Khusus yang diterima Aceh hanya Rp 3,9 triliun atau setengah dari yang selama ini diterima

Editor: bakri
SERAMBINEWS/HERIANTO
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Aceh, Dadan Supriadi SST MSi sedang memberikan penjelasan terkait bertambahnya jumlah penduduk miskin di Aceh September 2022, di Kantor BPS Aceh, Senin (16/1/2023). 

JUMLAH miskin Aceh masih menunjukkan trend meningkat sampai akhir tahun 2022.

Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh yang cuma 2,6 persen, menjadikan Aceh sebagai terendah dibanding semua provinsi yang ada di Pulau Sumatera.

Yang lebih mencemaskan lagi, di tahun 2023 Dana Otonomi Khusus yang diterima Aceh hanya Rp 3,9 triliun atau setengah dari yang selama ini diterima.

Untuk mengantisipasi agar kondisi ekonomi Aceh tak semakin merendah, Bank Indonesia antara lain mengingatkan supaya Pemerintah Aceh bisa memastikan tidak ada lagi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) mulai tahun 2023.

Hasil sensus yang dilakukan BPS Aceh, pada September 2022 lalu, menunjukkan jumlah penduduk miskin di Tanah Rencong pada bulan tersebut bertambah sebanyak 11.700 orang, menjadi 14,75 persen dibandingkan pada Maret 2022 hanya sebesar 14,64 persen.

Atas pertambahan tersebut, jumlah penduduk miskin di Aceh pada September 2022 menjadi 818.470 orang.

Sedangkan pada bulan Maret jumlahnya 806.820 orang.

Menurut BPS, di pedesaan Aceh jumlah penduduk miskin naik sebesar 0,19 poin dari 16,78 persen menjadi 17,06 persen dan perkotaan naik sebesar 0,04 poin dari 10,31 persen menjadi 10,35 persen.

Kenaikan jumlah penduduk miskin pedesaan dan perkotaan, dipengaruhi kenaikan harga komoditi pangan dan nonpangan.

di antaranya beras, rokok, ikan tongkol, tuna, cakalang, dan lainnya.

Sedangkan untuk komoditi nonpangan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, BBM, listrik, dan lainnya.

Baca juga: Aceh Barat Terbitkan Perbup Dana Desa Untuk Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Baca juga: Pijay Lakukan Gebrakan Pengentasan Kemiskinan Lewat Program Tepong Saka

Terkait dengan menurunnya Otonomi Khusus Aceh, Dana Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh, Achris Sarwani, mengatakan, Pemerintah Aceh harus mencari solusi.

Antara lain, mengurangi nilai SiLPA Aceh.

SiLPA Aceh pada tahun 2021 saja mencapai Rp 3,5 triliun.

Kemudian, Pemerintah Aceh harus menarik investor ke Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved