Citizen Reporter
Sanliurfa, Kota Para Nabi di Turkiye
Kekayaan sejarahnya, pesona alamnya, dan cita rasa makanannya membuat sanlıurfa menjadi destinasi wisata yang sangat layak dan menarik

OLEH FAIZ ARHASY, Mahasiswa Aceh di Sivas Cumhuriyet University, melaporkan dari Sivas, Turkiye
TURKI, sekarang bernama Turkiye, merupakan negara yang banyak dipilih wisatawan untuk travelling.
Kekayaan sejarah dan pesona alam Turkiye menarik turis dari berbagai negara untuk datang ke negara ini.
Selain itu, Turkiye dikenal dengan kulinernya yang memanjakan lidah.
Letaknya di antara dua benua (Asia dan Eropa) menambah nilai tersendiri bagi Turkiye di mata dunia.
Istanbul dan Nevsehir Cappadocia merupakan tempat yang paling diminati di Turkiye.
Kotakota ini terletak di bagian tengah dan barat Turkiye.
Memang wilayah tersebut memiliki banyak objek wisata yang dikenal, seperti Masjid Hagia Sophia dan balon cappadocia.
Namun, daerah timur Turkiye juga tidak kalah menariknya untuk dikunjungi.
Banyak kota di daerah timur Turkiye yang cocok dijadikan tempat wisata dan berlibur.
Salah satunya Kota sanlıurfa atau disebut juga dengan Urfa.
Kota ini berbatasan langsung dengan Suriah.
Waktu tempuhnya sekitar delapan jam dari Ankara menggunakan bus kota.
Baca juga: Natal Tidak Dirayakan Secara Resmi di Turkiye, Kota Dihiasi Lampu-Lampu dan Sesekali Ada Sinterklas
Baca juga: Bos Sekte Seks Turkiye Dihukum 8.658 Tahun
Jika ingin menghemat biaya bisa menggunakan kereta api lambat antarkota dari Ankara menuju Kota Diyarbakır.
Lalu menuju anlıurfa menggunakan bus antarkota.
Ongkosnya memang lebih murah, tetapi waktu yang ditempuh tentu lebih lama. anlıurfa adalah kota berhawa panas, bahkan bisa mencapai 46 derajat Celsius di musim panas.
sanlıurfa memiliki jumlah penduduk sekitar 2 juta orang.
Ramai orang Turki-Kurdi yang tinggal di sana.
Kurdi merupakan salah satu suku di wilayah Asia Tengah.
Orang-orang Kurdi dapat ditemukan di Turkiye, Irak, Suriah, dan Armenia.
Di Turkiye kita dapat menjumpai mereka di daerah sanlıurfa, Batman, Diyarbakır, dan beberapa daerah lainnya.
Mereka juga memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa Kurdi.
Sanlıurfa memiliki 13 distrik dengan luas permukaan 19.451 km2.
sanlıurfa merupakan sebuah kota besar dan modern.
Uniknya di pusat kota dapat kita jumpai kompleks perumahan zaman kekhalifahan Turki Usmani.
Baca juga: Turkiye Terbitkan Buku tentang Upaya Perdamaian dalam Perang Rusia dengan Ukraina
Rumah-rumah di sini berwarna cokelat dan berdempet- dempetan, tanpa teras.
Jalan-jalan di dalam kompleks terdiri atas lorong-lorong kecil dan gang-gang sempit.
Antara satu rumah dengan lainnya memiliki desain yang mirip.
Itulah sebabnya memasuki kompleks ini seakan-akan memasuki lorong- lorong labirin.
Bahkan, terkadang penduduk lokal juga kebingungan ketika melewati kompleks ini.
Sanlıurfa dikenal dengan julukan Kota Para Nabi.
Nabi Ibrahim as dan Nabi Ayyub as pernah tinggal di kota ini.
Di pusat kota terdapat lubang besar tempat Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud.
Atas izin Allah Swt api tidak membakar tubuh Nabi Ibrahim dan beliau selamat dari peristiwa itu.
Sekarang, lubang itu menjadi kolam ikan besar.
Tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Letaknya yang berada di pusat kota ditambah taman-taman dengan pepohonan rindang membuat semua orang nyaman berlama-lama di sana.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Iran Senang Melihat Hubungan Suriah dan Turkiye Segera Membaik
Di sekitarnya juga banyak dijumpai rumah makan dan pertokoan.
Tidak jauh dari sana terdapat gua tempat Nabi Ibrahim as dilahirkan.
Di gua tersebut Ibrahim dilahirkan dan bersembunyi dari kejaran Raja Namrud yang ingin membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.
Kita tidak diperbolehkan masuk ke dalam gua.
Gua hanya boleh dilihat dari luar saja.
Tepat di belakang gua terdapat sebuah kastil.
Kastil ini bernama sanlıurfa Kalesi.
Kale adalah kata kastil dalam bahasa Turkiye.
sanlıurfa Kalesi terletak di atas sebuah bukit.
Dibangun oleh Osroene pada zaman kuno dan tembok saat ini dibangun oleh Dinasti Abbasiyah pada tahun 814 M.
Dari kastil kita dapat melihat pemandangan indah Kota sanlıurfa.
Di sanlıurfa juga terdapat masjid Nabi Ayyub as.
Letaknya tidak jauh dari pusat sanlıurfa, bisa ditempuh dengan angkutan kota.
Baca juga: Assad Minta Turkiye Mundur dari Suriah Utara dan Akhiri Dukungan ke Pemberontak, Jadi Syarat Dialog
Bangunannya besar dan halamannya luas.
Di depannya terdapat taman tempat bersantai.
Di kompleks masjid terdapat sumur Nabi Ayyub as.
Sumur ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Ayyub ketika beliau sakit.
Di samping sumur juga terdapat gua tempat Nabi Ayyub beribadah selama sakit.
Selain terkenal dengan Kota Para Nabi, sanlıurfa juga dikenal dengan wisata kulinernya.
Dengan jenis makanan yang sama kita dapat merasakan cita rasa yang berbeda dibanding dengan daerah lain di Turkiye.
Memang kota-kota bagian timur Turkiye dikenal dengan masakannya.
Kebab, yöresel çorbaları (sup lokal), lahmacun, dan beberapa makanan Turkiye lainnya sangat cocok dinikmati di sana.
Ini juga merupakan daya tarik tersendiri yang dimiliki Kota sanlıurfa.
sanlıurfa juga dialiri Sungai Eufrat.
Orang Turkiye menyebutnya Sungai Firat.
Sungai yang memiliki panjang 2.800 km ini mengalir di tiga negara, yaitu Turkiye, Suriah, dan Irak.
Baca juga: Menteri Pertahanan Turkiye, Suriah dan Rusia Bertemu, Bahas Penumpasan Kelompok Ekstremis Suriah
Sungai ini tidak asing lagi bagi kita ketika membaca sejarah peradaban Islam, terutama di zaman Dinasti Abbasiyah.
Di sanlıurfa terdapat satu spot yang sangat ideal untuk menikmati pesona Sungai Eufrat.
Tempat itu bernama Halfeti.
Halfeti adalah kota kecil di sanlıurfa.
Halfeti dapat dicapai dalam waktu sekitar tiga jam dari pusat sanlıurfa menggunakan minibus.
Kota ini pernah tenggelam pada 1990-an.
Setelah itu dibangun kembali Kota Halfeti baru sekitar 15 km dari Halfeti lama.
Sisa-sisa Halfeti lama yang tenggelam di Sungai Eufrat telah menarik wisatawan untuk datang ke sana.
Di sana terdapat sebuah masjid yang sudah tenggelam.
Akan tetapi, menara masjid masih menjulang tinggi ke atas permukaan sungai.
Di pinggiran sungai banyak kita temui rumah makan.
Baca juga: Turkiye Sebut Swedia Belum Sepenuhnya Penuhi Komitmen Untuk Dapatkan Dukungan Gabung NATO
Kita juga dapat menelusuri sungai menggunakan kapal.
Ongkosnya sangat terjangkau.
Sekitar Rp40.000 untuk perjalanan satu jam per orangnya.
Tentu saja tempat ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin berburu spot foto.
Air biru Sungai Eufrat, perbukitan di pinggiran sungai dan pepohonan yang rindang membuat suasana semakin sejuk dan nyaman.
Terdapat juga kebun bunga mawar hitam di sana.
Mawarmawar tersebut memang berbeda dari mawar lainnya.
Di bulan Maret dan April warnanya berubah menjadi hitam dan akan layu di bulan Juli dan Agustus.
Harganya juga fantastis.
Per tangkainya bisa mencapai Rp350.000.
Itulah beberapa keunikan dan objek wisata di sanlıurfa, Turki.
Kekayaan sejarahnya, pesona alamnya, dan cita rasa makanannya membuat sanlıurfa menjadi destinasi wisata yang sangat layak dan menarik.
Saat berkunjung ke Turkiye, sanlıurfa menjadi salah satu kota yang rasanya sayang jika dilewatkan.
sanlıurfa juga terpilih sebagai kota pariwisata untuk tahun 2023 oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Demikianlah pesona dan prestasi sanlıurfa. (arhasyfaiz@ gmail.com)
Baca juga: Swedia Tolak Ekstradisi Jurnalis Turkiye Bulent Kenes, Walau Ankara Sebut Sebagai Syarat Gabung NATO
Baca juga: Jerman Berusaha Damaikan Turkiye dan Yunani, Usai Erdogan Ancam Lancarkan Rudal Balistik ke Athena
Sanliurfa
kota
Nabi
Turki
opini serambi hari ini
opini serambinews
Serambi Indonesia
Serambinews.com
mahasiswa
Aplikasi 'Too Good To Go' Upaya Belgia Kurangi Limbah Makanan |
![]() |
---|
Kisah Sungai yang Jadi Nadi Kehidupan di Kuala Lumpur |
![]() |
---|
Mengelola Kehidupan Melalui Kematian: Studi Lapangan Manajemen Budaya di Londa, Toraja |
![]() |
---|
Saat Penulis Sastra Wanita 5 Negara Berhimpun di Melaka |
![]() |
---|
Saat Mahasiswi UIN Ar-Raniry Jadi Sukarelawan Literasi untuk Anak Singapura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.