Jurnalisme Warga

Perjalanan Menegangkan Menembus Banjir

Hujan deras yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Aceh selama tiga hari terakhir mengakibatkan banjir di beberapa kabupaten

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Perjalanan Menegangkan Menembus Banjir
FOR SERAMBINEWS.COM
CHAIRUL BARIAH, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Wakil Rektor II Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, dan Anggota FAMe Chapter Bireuen, melaporkan dari Banda Aceh

Namun, semua ibarat lautan diam seribu bahasa.

Baca juga: Ringankan Beban Masyarakat, Gerindra Aceh Antar Bantuan untuk Korban Banjir 

Airnya terlihat tenang, tetapi meluap ke jalan raya.

Dalam perjalanan kami terus menyaksikan bagaimana masyarakat yang tertimpa musibah banjir berupaya untuk mengatasi agar air tidak masuk ke rumahnya dengan menumpuk tanah-tanah dalam karung, tetapi karena debit air terlalu besar tak mampu untuk dihentikan.

Hal ini membuat masyarakat pasrah dan mengungsi ke tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.

Setelah melewati Kabupaten Pidie kami dihadapkan lagi dengan banjir di daerah Luengputu, perbatasan Pidie dan Pidie Jaya.

Genangan air di rumah warga sekitarnya membuat hati sedih karena ada anak-anak balita yang menangis.

Listrik di sebagian tempat padam, di sudut meunasah remang-remang terlihat posko darurat bencana.

Warga dengan perlengkapan seadanya sudah berada di dalam posko.

Postingan teman saya di salah satu medsos tentang banjir di Batee Iliek membuat kami sedikit waswas karena hendak memasuki Kabupaten Bireuen.

Rasa itu perlahan hilang karena saat melintas air sudah sedikit surut.

Namun, ketika berada di atas jembatan Batee Iliek air terasa sangat dekat di bawah kendaraan kami dan hanya sedikit menggenangi jalan.

Rumah-rumah warga dan kios-kios kecil di sisi sungai masih terendam banjir.

Baca juga: Ribuan Korban Banjir di Aceh Utara Masih Mengungsi

Salah seorang sahabat yang tinggal di kawasan Samalanga mendapat musibah banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Batee Iliek.

Desa yang tergenang banjir malam itu di antaranya Cot Siron, Tanjongan, Meulik, Namploh Blang.

Sementara itu di Kecamatan Simpang Mamplam, Desa Irhop Timu, Irhop Babah Kueng, dan Arongan tempat salah satu rekan kami menetap ketinggian air saat itu ± 50 cm.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved