Jurnalisme Warga
Perjalanan Menegangkan Menembus Banjir
Hujan deras yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Aceh selama tiga hari terakhir mengakibatkan banjir di beberapa kabupaten

Kebersamaan warga untuk saling membantu dan bergotong royong membuat pembatas agar air tidak menyebar ke tempat lainnya.
Kami juga melihat posko bencana telah tersedia berkat bantuan dari Pemkab Bireuen melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ada juga bantuan makanan dari tokoh terkemuka Bireuen.
Hujan tak henti membasahi bumi, kendaraan terus bergerak dan akhirnya tiba di kawasan Jeunieb.
Meluapnya Krueng Jeunib dan hujan deras mengakibatkan banjir menggenangi hampir seluruh rumah warga di sisi kanan dan kiri jalan.
Jalan lintas nasional juga dipenuhi air yang cukup deras dan tingginya melebihi 50 cm, hal ini membuat kendaraan kami sulit bergerak, seluruh ban terendam banjir, bahkan bunyi desingan tali kipas terdengar jelas akibat terendam air.
Namun, kendaraan harus tetap melaju walapun hanya perlahan agar mesin tidak mati di tengah jalan.
Sepanjang sejarah Kabupaten Bireuen yang kami rasakan bajir awal tahun ini merupakan banjir terbesar karena hampir seluruh wilayah terendam banjir, dari 17 kecamatan 11 di antaranya mengalami musibah banjir.
Kecamatan Jeunieb adalah wilayah yang paling parah, sebagian besar desanya terendam banjir.
Beberapa desa di jalan lintas nasional Banda Aceh- Medan juga mengalami banjir, termasuk Kecamatan Peusangan, tempat tinggal kami.
Seperti biasanya setelah banjir pasti penyakit kulit dan diare akan mengintai.
Untuk itu, marilah kita waspada terhadap dampak setelah banjir surut. (chairulb06@ gmail.com)
Baca juga: Pantau Banjir, Personel Kodim Aceh Utara Ingatkan Warga Tetap Waspada
Baca juga: Banjir Aceh Tamiang Surut, Ribuan Orang Masih Bertahan di Pengungsian
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.