Kupi Beungoh
Banjir Sarjana, Kering Lapangan Kerja
Peluang kerja yang terbatas akibat sektor pekerjaan tidak variatif di Aceh. Pemerintah Aceh sebatas mencari solusi alternatif
Sebab deindustrialisasi di Aceh, salah satu yang menyebabkan Aceh kian lama terpojok dan tidak mampu berkembang pada sektor ekonomi.
Kita jangan terlalu alergi dengan istilah industrialisasi. Karena dalam konteks global, investasi melalui jalan industrialisasi hal yang tidak bisa dielakkan.
Mendorong industrialisasi jangan dianggap berpikir kapitalistik tanpa persyaratan. Dengan masuknya industri, pemerintah Aceh diharapkan berupaya konsisten dengan regulasi yang pro kepada pemberdayaan pekerja lokal.
Memang tidak semua industri sebagai solusi terbaik. Kendati begitu pelbagai investasi dibutuhkan untuk menggarap sektor industri. Misalkan industri pariwisata, industri manufaktur makanan dan minuman, agro industri pertanian, perkebunan, kelautan dan industri jasa.
Memang ini terdengarnya klise, selama ini masyarakat merasa tidak percaya (apatis) dengan wacana investasi di Aceh. karena wacana investasi sering lenyap di tengah jalan, gagal pada tahap implementasi
Sering kali investor luar dan lokal tidak berminat berinvestasi bukan karena Aceh tidak ada potensi sumber daya. Pemerintah Aceh sering abai terkait persoalan jaminan hukum, akuntabilitas birokrasi sangat rendah, dan instabilitas politik.
Kalau masih banyak terjadi praktik korupsi, pungli, sistem layanan perbankan bermasalah, gangguan politik-sosial jangan berharap investor masuk ke Aceh dan akan terbuka sektor industri jangka panjang.
Ketika industrialisasi berjalan, dipastikan semua akan berpengaruh kepada lintas sektor yang ada di Aceh. Demografis kerja berubah: menghasilkan tempat dan tenaga kerja beragam.
Lulusan universitas di Aceh hanya perlu dipersiapkan kualitas;kompetensi: hard skill dan soft skill. Kemudian mendapatkan sertifikasi pekerja agar diakui keilmuan dan profesionalitas di dunia kerja.
Harapan terjadinya industrialisasi di Aceh menjadi langkah solutif mengurangi angka pengangguran. Daripada generasi muda terdidik di Aceh banyak yang tidak memiliki pekerjaan, itu jauh lebih bermasalah dan fatal
Penulis adalah Alumni Magister Administrasi Publik UGM.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.