Salam
Mari Kita Dukung Pj Gubernur Tahun Kedua
Mendagri kembali mengusul Achmad Marzuki dan Safrizal sebagai calon Pj Gubernur Aceh untuk tahun kedua masa transisi ini. Sedangkan Bustami meru-pakan
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin (3/7/2023) mewarta-kan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karna-vian, dikabarkan bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) un-tuk menyerahkan nama-nama calon Penjabat (Pj) Gubernur Aceh pada Senin (3/7/2023).
Ada tiga nama yang diusulkan yaitu Bustami Hamzah (Sekda Aceh), Safrizal ZA (Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemenda-gri), dan Achmad Marzuki yang kini menjabat Pj Gubernur Aceh. Se-perti kita ketahui, masa tugas Achmad Marzuki untuk tahun perta-ma masa transisi ini akan berakhir pada 5 Juli 2023 mendatang.
“Besok (hari ini-red) pukul 10 Mendagri ketemu Presiden,” kata sumber Serambi yang memiliki jaringan dengan Istana ini, Minggu (2/6/2023). Ketiga nama tersebut diserahkan Mendagri ke Sekretariat Negara (Setneg) pada Sabtu, 1 Juli 2023. “Presi-den lusa (Selasa-red) ke Australia, jadi semua urusan harus sele-sai besok (hari ini-red) karena tanggal 6 pelantikan,” ujar sumber yang tak mau dituliskan namanya tersebut.
Sumber Serambi itu menyebutkan, Mendagri kembali mengusul Achmad Marzuki dan Safrizal sebagai calon Pj Gubernur Aceh untuk tahun kedua masa transisi ini. Sedangkan Bustami meru-pakan usulan tunggal DPRA.
Melihat tiga nama yang diusulkan Mendagri ke Presiden seba-gai calon Penjabat Gubernur Aceh tahun kedua ini, kita tentu ha-rus mendukungnya. Sebab, Mendagri jelas punya pertimbangan atau alasan kuat hingga mengusulkan Bustami, Safrizal, dan Ach-mad Marzuki. Apalagi, penentuan Pj Gubernur--termasuk Pj Guber-nur Aceh tahun kedua—dilakukan dalam sidang tim penilai akhir (TPA) yang biasanya dipimpin oleh Presiden dan akan dihadiri se-jumlah menteri terkait.
Siapa pun yang nanti dipilih oleh Presiden untuk memimpin Aceh selama setahun ke depan, maka itu harus kita dukung. Wa-lau dalam proses pengusulan ada perbedaan pandangan di an-tara berbagai stakeholder terkait, tapi sekarang hal itu harus di-hilangkan. Sebab, di depan ada satu agenda besar yang butuh perhatian dan dukungan kita semua yaitu Pemilu 2024 menda-tang di samping berbagai program kerja lainnya. Masukan dan ko-reksi dari semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan oleh Pj Gubernur Aceh agar agenda nasional bisa terlaksana dengan suk-ses di Tanah Rencong.
Hilangkan semua ego atau kepentingan kelompok yang sela-ma ini muncul ke publik. Sebab, hal itu juga tidak ada jamin-an akan bisa membawa perubahan yang fundamental bagi Aceh. Yang kita butuhkan sekarang adalah sinergisitas dan kerja sama antara eksekutif dan legislatif serta berbagai stakeholder terkait lainnya agar semua program pemerintah pusat di Aceh dan sega-la kegiatan daerah sendiri bisa berjalan sebagaimana yang diha-rapkan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Pro kontra yang selama ini terjadi kiranya juga harus kita jadi-kan sebagai alat untuk mempererat jalinan komunikasi dan kerja sama di kalangan pemerintahan guna mengatasi berbagai masa-lah yang terjadi di Aceh selama ini dalam melaksanakan berba-gai program yang mungkin sudah diusulkan dalam RAPBA 2024. Seperti menurunkan jumlah penduduk miskin, memberdayakan UMKM, dan sejumlah agenda prorakyat lainnya.
Sekali lagi, kita jangan terus mempertontonkan kepenting-an kelompok masing-masing dengan mengatasnamakan rak-yat Aceh. Sebab, hal itu pada saatnya nanti juga akan terbong-kar ke publik. Mari bergandengan tangan untuk menjadikan program pembangunan yang menyentuh kepentingan masyara-kat sebagai prioritas. Dan, mari kita sambut Pj Gubernur Aceh untuk tahun kedua. (*)
POJOK
Pj bupati/wali kota usulan Pj Gubernur berbeda dengan DPRK
Bukankah perbedaan itu rahmat?
Sabang dilanda angin kencang
Mana lebih kencang dengan suhu politik seka-rang? He..he..he…
Generasi milenial kuasai DPT Pemilu 2024
Wajarlah, memang sudah zamannya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.