Jokowi Klaim Rasio Utang Indonesia Paling Rendah di ASEAN, Utang Malah Bengkak Rp 7.855 Triliun

Selain itu, realisasi pembiayaan utang pemerintah juga lebih rendah dibandingkan posisi Juli tahun lalu. 

Tercatat, realisasi pembiayaan utang mencapai Rp 237 triliun pada Juli 2022.

"Ini artinya, dilihat dan dibandingkan pembiayaan utang tahun lalu maka pembiayaan utang mengalami penurunan sangat tajam yaitu 17,8 persen," ujar dia dalam konferensi pers APBN KiTa Agustus 2023.

Penurunan realisasi utang tersebut disebabkan oleh terkontraksinya realisasi penerbitan surat berharga negara (SBN) dan juga pinjaman.

Bendahara negara memaparkan, realisasi penerbitan SUN sebesar Rp 184,1 triliun. Nilai ini setara 25,8 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 712,9 triliun.

"Atau turun 17,8 persen," kata dia.

Sementara itu, realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman mencapai Rp 10,9 triliun. Nilai ini sebenarnya lebih tinggi dari yang ditetapkan dalam APBN, tetapi turun 17 persen secara tahunan.

Sri Mulyani kembali menegaskan, realisasi pembiayaan utang pemerintah memang diproyeksi lebih rendah dari target yang ditetapkan.

 Hal ini seiring dengan positifnya kinerja pendapatan negara sehingga defisit anggaran dapat ditekan.

"Dengan penerimaan negara kita yang masih baik dan belanja kita yang tetap terjaga maka kita bisa menurunkan penerbitan SBN atau surat utang negara," ucapnya.

Baca juga: Egy Maulana Vikri dan Adiba Khanza Menikah Tahun Ini, Umi Pipik Tak Izinkan Tinggal Bersamanya

Baca juga: Drama Kolosal Laksamana Malahayati Warnai Peringatan HUT RI Ke-78 di Pijay

Baca juga: VIDEO Netizen Puji Sikap Tenang Pembawa Baki di Istana Lilly Indiani meski Sepatunya Lepas

Sudah tayang di Kompas.com: Utang Pemerintah Bengkak Rp 7.855 Triliun, Kata Jokowi Rasionya Paling Rendah di ASEAN