Kupi Beungoh
Pendidikan Berbasis Masjid
Tidak bisa dipungkiri bahwa masjid bagi umat Islam merupakan institusi sosial keagamaan yang cukup beragam fungsinya
Secara legal program ini mulai dirancang pada pertengahan Juni 2013 ini, dan institusi penyelenggara PAUD harus resmi serta guru-gurunya akan dilatih secara khusus.
Masalah pendanaan merupakan kerjasama antara mendikbud sebagai pemerintah dan DMI mewakili masyarakat. Kerja sama serupa juga akan dilakukan dengan komunitas agama lainnya di Indonesia seperti Nashrani, Hindu, dan Budha.
Dalam hal ini pemerintah mendorong anak-anak dari keluarga menengah ke bawah mendapatkan perioritas pada kegiatan dimaksud.
Baca juga: Moderasi Beragama Tester Software Syariat Islam
Dalam sambutannya sebagai ketua DMI, Muhammad Yusuf Kala (Pak JK) menatakan bahwa masjid dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Karena hampir setiap masjid terdapat unsur pendidikan, baik pendidikan agama maupun pendidikan al-Qur’an. Di negeri ini, nyaris semua masjid memiliki lembaga pendidikan.
Demikian juga sebaliknya, setiap lembaga pendidikan memiliki masjid di dalamnya. Menurut data DMI, di Indonesia terdapat tidak kurang dari delapan ratus ribu masjid, termasuk mushalla dan surau.
Dengan PAUD di masjid berarti sejak kecil anak sudah berada di masjid sehingga diharapkan tumbuhnya jiwa keagamaan yang lebih baik.
Diharapkan dengan kerjasama ini akan meningkatkan modal pendidikan keagamaan dan keimanan anak-anak generasi bangsa (Media Indonesia online, 21/11/2012).
Nampaknya pasca pergantian Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode pertama Jokowi sebagai presiden—yang kemudian digantikan oleh Muhammad Nuh, wacana bagus dan amat strategis ini hilang dan lenyap entah kemana.
Namun demikian, ada sejumlah masjid besar di Indonesia melaksanakan PAUD di masjid walaupun tanpa kehadiran pemerintah dalam manajemen, sarana dan prasarana serta penyediaan anggaran.
Hal ini disebabkan komitmen penuh pihak Dewan Masjid Indonesia (DMA) pusat terhadap program ini selalu berupaya dapat diteruskan meskipun dengan pembiyaan mandiri oleh masing-masing DMI setempat.
Keistimewaan Aceh
Kita sangat berharap kerjasama antara pemerintah dengan DMI terhadap penyelenggaraan PAUD di lingkungan masjid di seluruh Indonesia ini dapat terwujud menjadi kenyataan sebagaimana dinanti-nantikan oleh segenap masyarakat beragama di negeri ini, terutama umat Islam.
Sehingga masjid dapat berperan secara maksimal sebagaimana fungsi yang sesungguhnya dengan dukungan pemerintah melalui program pendidikan anak usia dini ini.
Baca juga: Fitnah Buzzer dan Serangan Balik Mafia Tramadol
Demikian juga diharapkan, masjid semakin memiliki gezah keilmuan seperti pada era keemasan Islam dahulu.
Di mana dari masjid muncul generasi yang menyelamatkan kehidupan ini, ketika sebagian besar generasi sekarang sedang menuju kehancuran.
Konon lagi di Aceh, sebagai daerah otonom dalam bidang pendidikan, agama, budaya dan kaum ulama sudah semestinya menyambut baik prnyelenggaraan PAUD berbasis masjid ini sebaga salah satu kekhasan Aceh. Semoga penyelamatn ini belum terlambat.
*) PENULIS adalah Peminat Masalah Pendidikan, Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.