Salam
Tuntaskan Kasus Narkoba Sampai ke Akar-akarnya
PERSOALAN kasus narkoba, terutama jenis sabu di wilayah Aceh kelihatannya semakin parah. Untuk itu, kita harus mendukung aparat kepolisian secara tota
PERSOALAN kasus narkoba, terutama jenis sabu di wilayah Aceh kelihatannya semakin parah. Untuk itu, kita harus mendukung aparat kepolisian secara total dalam memberantas kasus narkoba yang kelihatannya semakin meluas terjadi di Aceh.
Pelakunya pun sudah tidak terbatas lagi bagi kaum lelaki dewasa, tetapi ramaja, dan para perempuan terlihat tidak segan-segan mengedar atau memakai narkoba dalam kehidupan sehari-hari. Tak bisa dipungkiri bahwa persoalan perdagangan narkoba di Aceh sudah menjadi mata pencaharian bagi kalangan tertertentu.
Penjatuhan hukuman berat sepertinya tidak lagi efektif untuk mengeliminir kasus-kasus narkoba yang kelihatannya terus me-ningkat di Aceh. Hampir setiap minggu ada saja warga yang dian-cam hukuman mati di berbagai pengadilan, namun kasus narko-ba tidak pernah surut, malah semakin menjadi-jadi.
Salah satu penyebabnya adalah sebagian masyarakat masih mem-beri ruang untuk para pengedar narkoba, sehingga si pelaku merasa dirinya ada yang melindungi. Menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum semata-mata tentu saja tidak adil, terutama jika ma-syarakat sendiri tidak mau bekerja sama menuntaskannya.
Sebelumnya diberitakan, personel Polres Aceh Besar berhasil mengungkap kasus narkotika saat melaksanakan operasi razia dalam rangka Operasi Mantab Brata (OMB), Senin (23/10) seki-tar pukul 22.00 Wib.
Saat melintas, satu unit mobil penumpang merek Suzuki dengan nomor polisi BL 1315 LL diberhentikan oleh petugas. Di dalam mo-bil tersebut terdapat empat orang, yaitu MP, AR, ZH, dan SRZ. Ter-sangka MP (26 tahun) dan AR (29 tahun) adalah warga Desa Gam-pong Garut, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.
Sementara tersangka TM (42) berasal dari Desa Lam Awe, Ke-camatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Sedangkan ZH (25 ) dan RZ (21) berjenis kelamin perempuan menjadi saksi da-lam penangkapan tersebut. Kapolres Aceh Besar, AKBP Carlie Syahputra Bustamam S.I.K, M.H., melalui Kasat Resnarkoba AKP Ismail, S.H. membenarkan bahwa petugas meminta para penumpang untuk menunjukkan surat-surat kelengkapan mobil.
"Selanjutnya, petugas melakukan pemeriksaan terhadap mobil dan menemukan 2 buah kaca pirex yang berisikan sisa narkotika jenis sabu di bagasi depan sebelah kiri mobil," kata Carlie, Sela-sa (23/10/2023) malam.
Ketika tersangka MP turun dari mobil, ia sempat membuang sebuah kotak rokok, yang ternyata berisi 14 paket narkotika je-nis Sabu. Tersangka MP mengakui bahwa sabu tersebut miliknya dan diperoleh dari seseorang yang saat itu dalam Daftar Pencari-an Orang (DPO), berinisial AD.
Mereka berencana mengantarkan narkotika tersebut ke Desa Paroy, Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar untuk tersangka TM.
Petugas opsnal Sat Resnarkoba Polres Aceh Besar segera me-nuju ke Desa Paroy, melakukan penangkapan terhadap tersang-ka TM, dan menemukan satu buah kaca pirex berisikan sisa nar-kotika sabu dalam tas miliknya.
Selanjutnya, tim opsnal berhasil mengamankan tersangka dan barang bukti ke Markas Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Be-sar guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Barang bukti yang diamankan meliputi 14 paket plastik bening yang berisikan Kristal Putih dengan berat bruto 16,64 gram, 2 buah kaca pirex berisikan sisa narkotika Sabu, 1 unit mobil Suzuki R3 dengan no-mor polisi BL 1315 LL, serta beberapa perangkat telepon seluler.
Untuk itu, sekali lagi, kita memberikan apresiasi, mendukung sepenuhnya upaya dan kerja keras pihak kepolisian untuk mem-berantas kasus narkoba sampai ke akar-akarnya. Sesungguhnya tidak ada tempat bagi pelaku narkoba di bermukim tanah tercin-ta ini. Nah?
POJOK
Erick Thohir memotivasi timnas U-17 sepulang mereka dari Jerman
Fokus ke sini saja Mas Erick, di politik banyak prank-nya
Realisasi dana desa di Aceh tahun 2023 mencapai Rp 4 triliun
Tapi wajah warga di desa-desa tetap susah ya?
PDPI Aceh gelar workshop teknologi intervensi tata laksana gawat nafas
Jika kehabisan nafas tertekan ekonomi di mana ada workshopnya ya?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.