Kupi Beungoh
Jalan Terjal Gubernur Aceh 2024-2029: Yahudi, Pendidikan, Montasik, Peusangan, Meukek - Bagian V
Dalam dunia ilmu pengetahuan tidak ada prestasi yang lebih tinggi atau hebat, kecuali menjadi pemenang hadiah Nobel.
Ada teori yang mengatakan Yahudi hebat dan berlanjut karena mereka adalah kaum “tertindas” selama ratusan bahkan ribuan tahun. Mereka dibunuh ,diusir, dibenci, dan dizalimi dengan semena-mena di semua tempat.
Perlakuan penindasan untuk Yahudi itu mendekati 2000 tahun, baik di kawasan Arab, Afrika Utara, maupun Eropa.
Kemampuan bertahan dari berbagai penindasan itulah yang membuat mereka “unggul” dan bahkan mengalahkan semua “ras” manusia yang ada dimuka bumi. Ini adalah “teori angkuh.”
Teori lain menyebutkan Yahudi memang bangsa yang dipilih “Tuhan”- sebagai bengsa “teuleubeh ateuh rueng donya”.
Teori ini berteman baik dengan sebagian kecil kaum “chauvinistik” di Aceh yang beranggapan orang Aceh hebat, walaupun pada kenyataannya hari ini”memalukan”.
Baca juga: Stunting Aceh dan Cerita Kecil Brazil - Jalan Terjal Gubernur Aceh 2024-2029 Bagian Ketiga
Teori itu mengatakan ada DNA hebat dan pintar yang berlanjut dan tak berkenti yang membuat Yahudi hebat sampai hari ini.
Ini adalah semacam keyakinan yang dibangun oleh Hitler tetang DNA bangsa Jerman” Deutschland uber alles”-bangsa Arya diatas segalanya di dunia. Ini juga “teori sombong” yang tidak kalah salahnya dari “teori tertindas” dan ditolak mentah-mentah, bahkan ditertawakan oleh masyarakat ilmiah.
Penjelasan yang agak masuk akal tentang “kehebatan” Yahudi itu ditulis dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2012, dań terus menjadi diskusi panjang sampai hari ini.
Buku yang berjudul “The Choosen Few: How Education Shaped Jewish History 70-1492” -344 halaman, diterbitkan oleh Princeton University Press.
Buku yang dałam bahasa Indonesia nya berjudul “ Sedikit Yang Terpilih: Bagaimana Pendidikan Membentuk Sejarah Yahudi 70-1492”, ditulis oleh Maristela Botticini dan Zvi Eckstein.
Botticini adalah profesor ekonomi di Unversitas Bocconi, Milan, Italia, sementara Zvi Eckstein adalah mantan wakil gubernur Bank Sentral Israel 2008-2011, dan Dekan Fakultas Ekonomi kampus Reichman University di Herzeliya , Israel.
Dalam buku itu, kedua mereka memberikan prespektif baru tentang “kehebatan” dan “keberlanjutan” Yahudi selama hampir 2000 tahun.
Baca juga: Jalan Terjal Gubernur Aceh 2024-2029 - IV: 1000 Hari Pertama, Belanja Sosial vs Investasi
Buku itu mengajukan sebuah pertanyaan besar tentang fenomena ekonomi dan warga perkotaan banyak kota-kota di Eropah dan sebagian dunia Arab pada ujung abad ke 15, tepatnya pada sekitar tahun-tahun sebelum 1492.
Mengapa Yahudi yang merupakan gugus demografi kecil-minoritas, di kawasan perkotaan Eropa dan Timur Tengah merupakan mayoritas pedagang, pengusaha, bankir, dokter, ahli hukum, pengacara, dan cendekiawan pada waktu itu ? Mengapa mereka menjadi “yang terpilih”?
Pertanyaan itu diajukan karena sejarah menyebutkan sebelum tahun 70 Masehi, kaum Yahudi adalah masyarakat agraris yang sebagian besar tinggal di kawasan Palestina dan Mesapotamia-Irak hari ini, dan di beberapa tempat lain di dunia Arab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.