Kupi Beungoh
Jalan Terjal Gubernur Aceh 2024-2029 - XVII: Aceh -Jakarta,Muzakir, Van Heutz, Pusat Kekuasaan
Kasus Kilang LNG Arun, di Blang Lancang adalah bukti sejarah betapa kedekatan penguasa daerah dengan pimpinan nasional adalah faktor yang sangat krusi
Dia meminta dengan sangat persuasif, agar kebijakan Mobil Oil dalam berbagai hal, termasuk penentuan lokasi kilang itu, dapat mempercepat normalisasi ekonomi lokal.
Ia bahkan memberikan jaminan akan memberikan perhatian khusus kepada sektor keamanan, karena sebagai mantan tentara, ia tahu apa makna keamanan untuk perusahaan multi nasional sekelas Mobil Oil pada masa itu.
Setelah berdiskusi lebih dari satu jam, akhirnya CEO Mobil Oil memberi signal awal bahwa rencana pemindahan lokasi Kilang LNG Blang Lancang ke Pangkalan Berandan akan ditinjau ulang .
Mobil Oil akan mendiskusikan kembali dengan pemerintah pusat dan para pemegang saham Kilang LNG itu.
Muzakir agak sedikit lega, dan kemudian kembali ke tanah air. Ia kini menunggu keputusan akhir tentang rencana pemindahan lokasi Kilang LNG itu.
Baca juga: Projo Dukung Mualem Maju Sebagai Calon Gubernur Aceh, Ini Pesan Budi Arie
Ia telah melapor kepada Soeharto. Sang Presiden hanya menganguk-nganguk mendengarkan laporan pertemuan Muzakir dengan eksekutif Mobil Oil di Houston.
Beberapa hari kemudian, Ibrahim datang menemui Muzakir, menyampaikan berita dari dosennya, Profesor Sadli yang menjadi Menteri Pertambangan pada waktu itu.
Keputuan bersama pemerintah dan Mobil Oil, lokasi Kilang LNG Arun tetap di Blang Lancang.
Segera setelah Ibrahim menyampaikan berita gembira itu, Muzakir menerima telepon berturut turut dari Menteri Pertambangan, Pertamina, dan Mobil Oil jakarta tentang Klang LNG Arun Blang Lancang itu.
Ia lega, sebuah tugas besar sejarah telah ia lakukan.
Kasus Kilang LNG Arun, di Blang Lancang adalah bukti sejarah betapa kedekatan penguasa daerah dengan pimpinan nasional adalah faktor yang sangat krusial terhadap nasib daerah.
Kedekatan Muzakir dengan pak Harto didapatkan dan didahului oleh kepercayaan Presiden kepada sang gubernur.
Pak Harto tahu benar dan yakin terhadap komitmen kebangsaan Muzakir dan kemampuannya membangun Aceh.
Tidak gampang pada saat itu, seorang gubernur dengan mudah menemui presiden untuk menyampaikan hal-hal sensistif tentang kepentingan nasional.
Sangat jarang para gubernur menyampaikan sesuatu yang berurusan dengan kewibawaan pemerintah pusat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.