Jurnalisme Warga
Insecure karena Body Shaming, I Don’t Care
Berkaitan dengan fisik, gaya hidup yang menjelma menjadi suatu konsumsi atau ‘feedback’ yang dianggap menjadi panutan untuk diikuti para remaja.
‘Body shaming’ sendiri adalah istilah yang ditujukan untuk menjelek-jelekan seseorang yang memiliki fisik yang berbeda dari orang pada umumnya. (Haidi Hajar Widagdo, 2019)
Contohnya, mengejek orang yang memiliki hidung kurang mancung, tinggi yang tidak sesuai umur, dan sebagainya. Sehingga, banyak kaum perempuan yang menjadi tidak ‘confidence’ dan ‘insecure’ dengan penampilan mereka yang tidak sempurna, sehingga berakibat pada kesehatan mental mereka (psikologis dan fisik).
Dalam kasus ini banyak remaja perempuan yang menjadi korban perundungan fisik atau ‘body shaming’. Pelaku perundungan ini pun bukan hanya dari kalangan wanita, bahkan pria juga mendominasi sebagai pelaku perundungan.
Bahkan saya sendiri pernah mengalaminya. Dampak negatif dari ‘body shaming’ ini sangat besar pengaruhnya yang membuat saya tidak percaya diri dan ‘insecure’ saat keluar rumah atau bergabung dengan organisasi.
Akan tetapi, alhamdulillah, saya dapat mengatasinya secara perlahan setelah beberapa bulan.
Ada beberapa tip dari saya agar bisa lepas dari rasa ‘insecure’ terhadap fisik saya, yaitu mencari kesibukan dan mengembangkan hobi. Setelah memiliki kesibukan sendiri maka tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal yang buruk.
Mencari kesibukan ini juga baik untuk melatih ke produktivitas, karena dari kesibukan ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat meningkatkan potensi diri.
Selanjutnya memberanikan diri untuk sering mengikuti kompetisi/lomba. Dengan begini para purundung tidak bisa sembarang bicara akan dirimu karena belum tentu mereka bisa menjadi sepertimu.
Yakin akan dirimu sendiri dan kamu harus berani untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Berteman dengan orang yang mengerti dan bisa mendukung, disini kita bisa saling bertukar cerita dan saling menyemangati.
Bersyukur. Memiliki rasa syukur itu sangat penting. Bersyukur dapat menyadarkan kita bahwa kita cukup, sempurna, kita lebih baik dari pada para pelaku ‘body shaming’ terhadap fisik.
Hal tersebutlah yang membuat saya sadar bahwa standar kecantikan itu bukanlah suatu hal bagi saya untuk merasa rendah diri, dan sepatutnya saya sudah bersyukur dengan apa yang Allah Swt berikan kepada saya.
Penampilan saya sudah baik, penampilan saya sudah sopan, dan itu cukup bagi saya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.