Salam
Kami Bangga Padamu wahai Ismail Haniyeh!
Setiap lelaki Islam pasti mendambakan mati syahid, terutama jika di daerahnya sedang dilanda perang mempertahankan agama.
Setiap lelaki Islam pasti mendambakan mati syahid, terutama jika di daerahnya sedang dilanda perang mempertahankan agama. Sebab, mati syahid adalah suatu kehormatan bagi pejuang, dan Allah Swt sendiri menjanjikan surga bagi setiap lelaki yang mati membela agama.
Sebaliknya, akan sangat tidak terhormat apabila seorang laki-laki mati di atas ranjang di rumahnya, sementara negaranya sedang berperang. Namun, tidak semua orang bisa mati syahid, Allah Swt tentu saja lebih tahu siapa hambanya yang dijadikan mati syahid.
Ismail Haniyeh adalah salah satu pilihan Allah Swt, termasuk lelaki yang mati syahid membela negara, Palestina. Kematiannya ditangisi oleh miliaran umat Islam sedunia, sekaligus juga menjadi kebanggaan bagi keluargnya dimana ayahanda mereka mati syahid membela agama.
Sebab, sejarah akan mencatat siapa saja yang telah mati syahid tersebab membela negara dan agamanya. Saat Palestina sudah merdeka secara penuh nantinya, maka sederet nama-nama pahlawan sudah tercatat, yang tentu saja nama Ismail Haniyeh berada di dalamnya.
Sebelumnya diberitakan, kematian pemimpin Hamas menimbulkan kecemasan bagi warga Israel, terutama bagi mereka yang menjadi tawanan Hamas.
Kekhawatiran mulai menyelimuti keluarga para sandera yang ditawan di Gaza pasca militan sayap kanan Hamas mengumumkan kematian pemimpin Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (31/7/2024).
"Kami bangun hari ini dengan rasa takut di hati kami bahwa ini dapat meningkat lebih jauh. Tidak ada ketenangan, kami takut," ujar pria Israel berumur 50-an tahun yang keluarganya menjadi korban sandera di Gaza.
Warga Tel Aviv, Shahar Binyami, mengatakan dia merasa cemas mengenai bagaimana Hamas dan sekutunya akan bereaksi terhadap pembunuhan Haniyeh. “Yang membuat saya stres sekarang adalah reaksi Hamas dan Hizbullah," kata Binyami, 25 tahun.
Munculnya isu Israel sebagai dalang pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh kemungkinan besar dapat menghambat kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera yang ditahan di Gaza.
Ismail Haniyeh yang dikenal sebagai pimpinan tertinggi Hamas dilaporkan meninggal dalam serangan udara tepat setelah ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Mengutip dari Al Arabiya, Haniyeh syahid bersama seorang pengawalnya saat dini hari, pukul 02.00 pagi waktu setempat. Media pemerintah Iran menjelaskan Haniyeh syahid lantaran diserang menggunakan proyektil berpemandu udara.
Tidak ada seorang pun yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu, namun analis di televisi pemerintah Iran menuding militer Israel sebagai dalang utama atas serangan itu.
“Perlawanan tidak akan berakhir dengan pembunuhan pemimpinnya, dan Hamas akan terus melakukan perlawanan sampai pembebasan,” tegas Putra Haniyeh, Abdul Salam Ismail Haniyeh.
Untuk itu, sekali lagi, mari mendoakan agar Ismail Haniyeh menjadi ahli surga, sebuah tempat yang dirindukan semua umat Islam. Sebaliknya, kita juga meyakini akan segera lahir Haniyeh-Haniyeh lainnya. Selama jalan, kami bangga padamu Ismail Haniyeh!
POJOK
Organisasi remaja masjid beri sinyal ikut kelola tambang
Hehehe, Bahlil dilawan…
Dinamika politik Aceh tidak stabil, kata Akmal Abzal
Yang agak stabil cuma suhu udara, rata-rata di atas 33 derajat celsius
Buron korupsi rumah korban konflik di Arul Badak ditangkap
Makanya, kalau mau aman, belajarlah sama Harun Masiku
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.