Jurnalisme Warga
Raker MKKS Aceh Timur Pilih Tempat di Sekolah Terpencil, Ada Apa?
Hal itu sangat beralasan, karena ada beberapa desa yang jauh dari ibu kota kecamatan yang siswanya tidak mungkin pulang pergi dari rumah ke sekolah.
Kacabdisdik Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra menyampaikan, raker ini mengambil lokasi di sekolah terpencil agar semua kepala sekolah bisa mengetahui dan merasakan kondisi alam di Simpang Jernih.
Selain itu, katanya, ada sebagian kepala sekolah yang belum pernah sekali pun berkunjung ke SMK Negeri 1 Simpang Jernih.
Dia jelaskan, raker ini membahas tentang materi dan teknis pelaksaaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kemudian, analisis rapor pendidikan, membedah Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) tahun ajaran 2024/2025, dan membuat program kerja kepala sekolah serta pengawas selama enam bulan ke depan.
Rahmatsah mengharapkan, dengan dilaksanakannya raker di sekolah ini, baik kepala sekolah maupun guru yang berada di luar Simpang Jernih, hendaknya memberikan informasi terkini terkait kondisi Pendidikan di Aceh Timur.
Bahkan, karena jaringan internet bisa diakses dalam kawasan Simpang Jernih, tidak salahnya guru yang mampu menguasai pembelajaran melalui informasi dan teknologi bisa berbagi pengetahuan dan memberikan bimbingan kepada guru-guru di daerah terpencil ini, terutama secara daring (online).
Rahmatsah mengajak kepala sekolah, dewan guru, dan masyarakat Simpang Jernih bergandengan tangan untuk terus peduli pendidikan. Mari motivasi anak-anak kita untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena putra daerah itu sendiri kelak membangun daerahnya.
Seorang peserta raker, Kepala SMK Negeri 1 Darul Aman, Muhammad Ridwan, mengaku baru pertama kali berkunjung ke SMK Negeri 1 Simpang Jernih
Bersyukur inisiatif dari Kacabdisdik Wilayah Aceh Timur melaksanakan rapat kerja di sekolah ini, sehingga kepala sekolah yang belum pernah berkunjung ke sini bisa melihat langsung kondisi Simpang Jernih.
Menurut Ridwan, “Walaupun kita berada di Aceh Timur, tetapi belum semua kecamatan bisa dikunjungi, apalagi ada kawasan yang berada di pelosok.”
"Dengan hadir langsung ke SMK Negeri 1 Simpang Jernih, saya lebih mengetahui kondisi alamnya dan potensi siswa di sini. Perjalanan ke kawasan ini terasa sangat mengesankan," tambah Ridwan.
Dia berharap, tahun depan kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pante Bidari, sekolah yang juga jauh di pelosok Aceh Timur, bahkan di sana belum ada sinyal handphone.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.