Kupi Beungoh

Menjaga "Fitrah" Dalam Berumah Tangga

Sebagian lagi perempuan masa kini tidak mau menikah, mereka ingin bebas agar bisa pergi kesana kemari-kemari tanpa ada yang menghalangi.

Editor: Amirullah
For Serambinews
Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M.Ag, Dosen Pascasarjana UIN Ar Raniry Banda Aceh 

Keempat, Fitrahnya Perempuan Allah Ciptakan Untuk Melayani Suami. 

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda: "Tidak diperbolehkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain. Jika seseorang diperbolehkan sujud kepada orang lain, maka saya akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya. Hal ini sebagai bentuk pengagungan Allah atas hak suami." (HR. Ibnu Hayyan) 

Bagaimana perempuan bisa menjalankan fitrahnya melayani suami dengan baik. Ini sangat tergantung pada bagaimana suami memuliakan istri. Sangat tergantung pada suami yang menjadikan istri sebagai ratu, maka istri akan membuat suaminya seperti raja.  

Kelima, Fitrahnya Perempuan Adalah Mengandung. 

Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku (kamu) kembali." (QS. Luqman: 14) 

Keenam, Fitrahnya Perempuan Adalah Melahirkan

Kami perintahkan kepadamu supaya berbuat baik kepada dua orang, yakni ibu dan bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya, maka dia akan mendapat pahala yang setimpal." (QS. Al Ahqaf: 15) 

Ketujuh, Fitrahnya Perempuan Adalah Menyusui 

Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku (kamu) kembali." (QS. Luqman: 14) 

Kedelapan, Fitrahnya Perempuan Adalah Tempat Berkasih Sayang 

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (Qs. AR rum : 21). 

Dengan demikian, keberadaan perempuan di rumah sebagai istri dan ibu generasi adalah fitrah. Hal ini harus menjadi perhatian utama di atas segala urusan lainnya, untuk menjaga kokohnya rumah tangga, menjaga generasi dan peradaban Islam. 

Untuk mewujudkannya tentu dibutuhkan seorang suami yang  mengayomi, menyayangi, menjaga, memberikan nafkah dan menjadi teladan dalam rumah tangga bagi istri dan anak-anaknya. 

Sebagaimana Allah sebutkan dalam Al-Qur'an berikut ini: 

Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan).." (QS. An-Nisa': 34).

 

*) PENULIS adalah Dosen Pascasarjana UIN Ar Raniry Banda Aceh

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved