Salam
Bersiaplah Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Akhir Tahun
Imbauan ini disampaikan karena adanya surat pemberitahuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Stasiun Sultan Iskandar Muda
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin (2/12/2024) memberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara mengimbau warganya untuk mewaspadai bencana banjir pada akhir tahun ini. Imbauan ini disampaikan karena adanya surat pemberitahuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Stasiun Sultan Iskandar Muda dan Surat Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
“Pemkab Aceh Utara mengimbau kepada seluruh masyarakat agar siaga dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Utara, Asnawi MSM, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiap-siagaan Bencana, Mulyadi kepada Serambi, Minggu (1/12/2024). Bencana hidrometeorologi itu, sebutnya, dapat berupa hujan lebat disertai petir yang berdampak banjir, angin kencang, banjir rob, tanah longsor, dan kebakaran. Karena itu, masyarakat diharapkan terus memantau dan meng-update informasi cuaca terkini.
“Warga di pesisir perlu mewaspadai potensi banjir rob dan angin kencang. Sedangkan warga di dataran tinggi harus waspada potensi tanah longsor,” ujar Mulyadi. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, warga diharapkan tak menebang pohon sembarangan, tidak membakar sampah dan lahan sembarangan, bijak dalam menggunakan pemantik api, serta membuang puntung rokok pada tempat yang tepat.
Untuk diketahui, bencana hidrometeorologi adalah fenomena alam yang disebabkan oleh aktivitas cuaca dan iklim seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan. Meski imbauan agar siaga dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dikeluarkan BPBD Aceh Utara hanya diperuntukkan bagi masyarakat kabupaten itu saja, tapi tak salahnya hal tersebut juga jadi perhatian masyarakat Aceh di seluruh kabupaten/kota. Sebab, bencana hidrometeorologi bisa saja menimpa daerah-daerah yang sebelumnya tak diperkirakan terjadi. Apalagi, wilayah Aceh dalam bulan Desember 2024 ini hingga awal tahun 2025 mendatang diperkirakan mengalami puncak musim hujan.
Peningkatan curah hujan akan membuat potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan puting beliung, juga akan meningkat secara signifikan. Kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah-wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor, kondisi ini tak boleh dianggap sepele. Sebab, bencana hidrometeorologi bisa terjadi secara tiba-tiba atau kapan saja di semua kawasan, termasuk yang sebelumnya tak diperkirakan akan terjadi bencana dimaksud.
Selain perlu meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga harus mengenal dan melakukan berbagai persiapan untuk membantu mengurangi dampak dari bencana hidrometeorologi jika sewaktu-waktu terjadi. Upaya itu, antara lain, menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi aktivitas di kawasan rawan longsor saat musim hujan, menghindari aktivitas di luar ruangan dan berteduh di bawah pohon saat hujan lebat dan angin kencang, menjauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang mudah tersambar petir, berlindung pada gedung saat hujan lebat disertai kilat dan petir. Selain itu, perhatikan saran atau imbauan dari saluran resmi pemerintah seperti memantau informasi cuaca dari BMKG secara berkala, serta segera berkoordinasi dengan pihak terkait jika terjadi bencana sehingga cepat ada bantuan dan evakuasi.
Guna membentuk kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya juga harus melakukan langkah-langkah mitigasi dan pencegahan sedini mungkin. Dengan begitu, berarti pemerintah sudah berupaya melindungi masyarakat dari potensi dampak bencana hidrometeorologi tersebut. Hal yang tak kalah penting adalah pemerintah daerah melalui instansi terkait harus memastikan prasarana dan sarana kebencanaan yang ada benar-benar layak pakai dan siap digunakan jika sewaktu-waktu diperlukan oleh mengevakuasi warga yang terdampak bencana. Dengan demikian, potensi bahaya dari bencana tersebut dapat diminimalkan. (*)
POJOK
Cak Imin ungkap harga satu suara di pilkada Rp 300.000
Tapi, ada juga yang lebih Cak kan?
Penyaluran kredit multiguna diproyeksikan naik
Semoga bunganya tak ikut naik ya?
Warga Laweung minta pabrik semen dilanjutkan
Kalau jadi dilanjutkan, nggak ada permintaan lain kan?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.