Breaking News

Kupi Beungoh

Menjalin Ukhuwah Islamiyah Pascapilkada Aceh 2024: Membingkai Persatuan di Tengah Perbedaan

Umat Islam di Aceh harus mampu mengedepankan prinsip persaudaraan dan saling menghormati, terlepas dari perbedaan pilihan politik. 

Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Derri Zaryadi dan Laila Luthfiah 

Penting juga untuk mengedepankan program-program yang bersifat inklusif dan berpihak kepada semua lapisan masyarakat. Pemimpin terpilih harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan satu kelompok saja, tetapi juga memperhatikan kepentingan semua warga Aceh. Hal ini akan menciptakan rasa memiliki yang lebih besar terhadap pemerintahan yang baru.

Peran Ulama

Ulama memiliki peran strategis dalam menjaga ukhuwah Islamiyah pascapilkada. Mereka harus menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, serta memberikan pencerahan tentang pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan ke depan. Pesan-pesan damai dan moderasi perlu disebarluaskan agar masyarakat tidak terjebak dalam polarisasi yang merugikan.

Ulama harus mengingatkan bahwa keberagaman dalam pilihan politik adalah hal yang wajar dalam sebuah demokrasi. Namun, apa yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga hubungan baik antar sesama umat Islam dan membangun Aceh menuju masa depan yang lebih baik.

Ukhuwah Islamiyah harus dijadikan landasan utama dalam kehidupan bermasyarakat pascapilkada Aceh 2024. Dengan memperkuat persatuan dan saling menghormati antar sesama umat Islam.

Dengan semangat ukhuwah, kita berharap Aceh akan semakin kokoh sebagai daerah yang memadukan nilai-nilai Islam dengan praktik demokrasi yang sehat.

Momen ini seharusnya tidak hanya menjadi titik akhir dari sebuah kompetisi politik, tetapi juga awal dari kerja sama untuk mencapai tujuan bersama: kemakmuran dan kedamaian bagi seluruh rakyat Aceh.

Kondisi Aceh saat ini di ukur dari Indek Pembangunan Manusia (IPM) berada dalam kondisi tidak baik-baik saja. IPM bidang Ekonomi berada pada peringkat ter-miskin di Sumatera (Data BPS: Aceh Masih Jadi Provinsi Termiskin di Sumatra, www.cnnindonesia.com, edisi 02 Februari 2024).

IPM bidang Pendidikan berada dalam kondisi mengkhawatirkan bahkan peringkat ke 25 di Indonesia (Hasan Basri M. Nur, Mutu Pendidikan Aceh Rendah, di Bawah Papua, Siapa yang Harus Mengundurkan Diri?, www.acehtribunnews.com, edisi 21 September 2021).

IPM bidang Kesehatan angka stunting di Aceh berada di peringkat 3 (Baca Laporan tpps Aceh Semester 1 Periode Januari-Juni 2024, www.aksi.bangda.kemendagri.go.id, edisi 30 Juni 2024).

Merujuk pada Indeks Pembangunan Manusia Aceh atau Human Development Index di atas menandakan Aceh saat ini berada dalam kondisi tidak baik. Semua pihak perlu bersatu dan mendorong Mualem-Dek Fadh untuk bekerja maksimal dalam menyelesaikan “PR” tersebut, bukan justru menyebar kebencian dan caci maki yang dapat menghilangkan fokus bekerja untuk kepentingan rakyat.  

Semoga persatuan ini menjadi langkah awal bagi kebangkitan Aceh dalam bingkai rahmatan lil ‘alamin.

Penulis: Derri Zaryadi dan Laila Luthfiah Keduanya adalah Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Email : derri.sman1peureulak@gmail.com dan Lailapia04@gmail.com

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved