Uang Palsu Diproduksi di Kampus UIN Alauddin Makassar, Kepala Perpustakaan Ditangkap

Menurut hasil penyelidikan, hasil cetakan uang palsu ini menggunakan mesin canggih dan hasilnya sulit terdeteksi oleh X Ray.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
Aparat kepolisian Polres Gowa, Sulawesi Selatan tengah memeriksa satu unit mesin cetak canggih yang diamankan terkait peredaran uang palsu yang diproduksi di salah satu universitas Negri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Senin, (16/12/2024). 

SERAMBINEWS.COM, GOWA - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar membenarkan bahwa kepala perpustakaan dan stafnya diringkus polisi terkait kasus dugaan produksi uang palsu di lingkungan kampus.

Meski demikian pihaknya masih menunggu rilis resmi dari pihak kepolisian dan mengaku akan memberikan sanksi tegas hingga pencopotan bagi oknum kampus yang terlibat dalam kasus ini. Rabu, (18/12/2024). 

Menurut polisi, uang palsu tersebut diproduksi di gedung perpustakaan, Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa.

"Terkait kepala perpustakaan dan seorang stafnya iya benar telah diamankan polisi dan kami masih menunggu rilis resmi dari pihak kepolisian," kata Wakil Rektor III UIN Alaudin Makassar Khalifah kepada Kompas.com pada Rabu, (18/12/2024).

Khalifah menegaskan, apabila nantinya mereka yang ditangkap terbukti bersalah, kampus akan memberikan sanksi.  

"Kalau sanksi iya pasti termasuk pencopotan akan kami lakukan tetapi sekali lagi kami masih menunggu rilis resmi dari pihak kepolisian," ujar Khalifah.

Pihak UIN Alauddin Makassar sendiri menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian untuk melakukan investigasi.

Pihak kampus juga akan kooperatif.

 "Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat di luar kampus agar tetap tenang, biarkan polisi bekerja dan kami meminta agar polisi mengusut kasus ini sampai ke akar akarnya" kata Khalifah.

Diberitakan polisi mengungkap produksi uang palsu di lingkungan kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa .

Menurut hasil penyelidikan, hasil cetakan uang palsu ini menggunakan mesin canggih dan hasilnya sulit terdeteksi oleh X Ray.

Polisi telah mengamankan 15 tersangka yang diamankan dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Baca juga: Sindikat Percetakan Uang Palsu Rp1,2 Miliar di Bekasi Digerebek, Polisi Tangkap 10 Tersangka

Protes Mahasiswa

Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar unjuk rasa di kantor rektorat Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (16/12/2024).

Aksi ini dipicu oleh dugaan produksi uang palsu senilai ratusan juta rupiah yang terjadi di dalam kampus.

Mahasiswa yang tergabung dari berbagai organisasi intra kampus melakukan aksi protes mulai pukul 16.00 Wita.

Dalam orasinya, mereka menuntut agar rektor UIN Alauddin Makassar dicopot dari jabatannya.

Mereka menilai bahwa rektor telah lalai dalam memimpin perguruan tinggi, terbukti dengan adanya produksi uang palsu yang melibatkan sindikat antarprovinsi. 

"Kami prihatin dan ini sebagai tanggung jawab moral kami sebagai mahasiswa UIN Alauddin Makassar atas berbagai permasalahan di kampus ini, terutama terkait dengan uang palsu.

 Informasi yang kami dapat menyebutkan bahwa barang buktinya lebih dari dua miliar rupiah dan ini diproduksi tepat di belakang gedung rektorat," ungkap Muhammad Riski, koordinator lapangan, saat dikonfirmasi Kompas.com di sela unjuk rasa.

Penjelasan UIN Alauddin Makassar

 Sementara itu, pihak rektorat UIN Alauddin Makassar mengakui akan mengambil tindakan tegas terhadap pegawai yang terlibat dalam produksi uang palsu.

Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar, Khalifah menyatakan bahwa informasi yang beredar masih simpang siur karena belum ada rilis resmi dari pihak kepolisian terkait penanganan kasus ini.

 "Informasi yang beredar kan masih simpang siur karena belum ada rilis resmi dari pihak kepolisian. Jika memang pada akhirnya ada pegawai kami atau oknum dari pihak kampus yang terlibat, maka jelas kami akan melakukan tindakan tegas," kata Khalifah, Selasa (17/12/2024).

Perlu diketahui, kasus peredaran uang palsu senilai ratusan juta rupiah ini mengejutkan warga, mengingat uang palsu tersebut diproduksi di dalam kampus menggunakan mesin canggih yang sulit terdeteksi oleh X-Ray.

 

Baca juga: Peran 4 Tersangka Pembuat Uang Palsu Rp22 Miliar, Dicetak di Sukabumi dan Dijual ke Pemesan

Kronologi Pengungkapan

Informasi mengenai peredaran uang palsu ini terungkap pada awal Desember 2024 ketika polisi menangkap salah satu tersangka di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, dengan barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp 500.000.

Dari penangkapan tersebut, pengembangan dilakukan hingga menggerebek gedung perpustakaan di dalam kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, yang terletak di Jalan Yasin Limpo, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa.

Di lokasi tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk mesin cetak canggih yang digunakan untuk memproduksi uang palsu.

Uang palsu yang dicetak merupakan pecahan seratus ribu dengan emisi keluaran terbaru yang sulit terdeteksi oleh alat X-Ray.

"Kasus ini dimulai dari awal bulan Desember 2024, di mana kami mengamankan salah seorang tersangka yang menguasai uang palsu lima lembar pecahan seratus ribu rupiah. Dari sini, kami terus melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan uang palsu siap edar senilai Rp 446.700," kata AKBP Reonald Simanjuntak, Kapolres Gowa, saat dikonfirmasi Kompas.com pada Senin (16/12/2024).

Polisi mengakui bahwa pengembangan kasus ini cukup menantang, karena melibatkan beberapa bank milik pemerintah dan swasta.

Uang palsu yang dicetak terbilang canggih dan sulit terdeteksi.

Selain itu, pihak kepolisian juga harus berkoordinasi dengan pimpinan UIN Alauddin Makassar, mengingat produksi uang palsu tersebut berlangsung di dalam kampus.

 "Pengembangan ini kami harus melibatkan beberapa bank karena uang palsu yang dicetak terbilang canggih. Kami juga harus bekerja sama dengan salah satu kampus negeri di Kabupaten Gowa, sebab uang palsu ini diproduksi di dalam kampus," jelas Reonald Simanjuntak.

Hingga saat ini, aparat kepolisian telah mengamankan 15 tersangka yang ditangkap di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan.

 Selain itu, lima tersangka di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, juga berhasil ditangkap.

 "Saat ini ada lima tersangka yang kami amankan di Mamuju, Sulawesi Barat, dan ada juga dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang saat ini dalam perjalanan ke Polres Gowa," tambah Reonald.

 Kejadian ini telah menghebohkan warga setempat, mengingat uang palsu tersebut diproduksi di dalam kampus dan memiliki teknologi yang canggih, sehingga sulit terdeteksi oleh alat pemeriksaan.

Baca juga: VIDEO - Terpidana Korupsi RS Arun Dijebloskan ke Lapas Lhokseumawe

Baca juga: Apresiasi untuk Mualem dan Om Bus

Baca juga: Melihat Arah Pemerintah Aceh Pascapilkada

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved