Salam
Sudah Saatnya Aceh Fokus ke Sektor Pertanian
Sudah saatnya Aceh kembali fokus membangun sektor pertanian, mengembalian kejayaan Aceh seba-gai lumbung pangan nasional.
SEBUAH fakta mengejutkan diungkapkan Ba-dan Pusat Statistik (BPS) Aceh, dimana pada tahun 2024 kemarin, Aceh mengimpor beras dari Pakistan, Thailand, dan Myanmar.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menye-butkan, nilai impor beras ke Aceh pada Desember 2024 mencapai 9,71 juta USD atau 96,60 persen dari total keseluruhan impor.
“Impor paling besar berasal dari Pakistan seni-lai 3,77 juta USD. Kemudian peringkat kedua adalah Thailand dengan nilai impor 3,43 juta USD, dan keti-ga Myanmar dengan nilai impor 2,84 juta USD,” kata Ahmadriswan sebagaimana diberitakan Serambi, Se-lasa (4/2/2025).
Data tersebut menurut Ahmadriswan, menunjuk-kan masih tingginya ketergantungan Aceh terhadap impor beras dari luar negeri. Dan hal ini harus menja-di perhatian serius dari para pihak terkait.
Tepat sekali. Persoalan ini memang sudah seha-rusnya menjadi perhatian para pihak terkait, teruta-ma sekali tentu Pemerintah Provinsi Aceh dan Peme-rintah Kabupaten/Kota.
Data itu juga membuktikan bahwa Aceh yang di-sebut-sebut memiliki lahan yang luas ternyata me-mang belum mandiri dalam hal pemenuhan kebutuh-an pangan.
Ironisnya lagi, ketergantungan Aceh yang tinggi ter-hadap beras impor, sejalan dengan tingginya keter-gantungan pertumbuhan ekonomi Aceh pada sektor pertanian, dengan kontribusi mencapai 29,74 per-sen.
Ini tentunya menjadi peluang besar bagi Aceh, di-tambah lagi dengan luasnya lahan pertanian tersedia di daerah ini.
Berbicara masalah sektor pertanian, bukan ha-nya bicara soal investasi, tetapi juga terkait kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur yang terse-dia. Nah kalau kita lihat hari ini, tingkat SDM pertani-an masih jadi kendala, demikian juga dengan infras-tuktur.
Contohnya saja pembangunan saluran irigasi yang tak pernah tuntas sejak 20 tahun lalu. Oleh karena itu, di luar masalah investasi, SDM, dan infrastruktur, hal lain yang juga sangat dibutuhkan sekali adalah komitmen serius dari pemerintah daerah, terutama dari kepala daerah terpilih, untuk memajukan sektor pertanian ini secara konprehensif.
Sudah saatnya Aceh kembali fokus membangun sektor pertanian, mengembalian kejayaan Aceh seba-gai lumbung pangan nasional.
POJOK
Pelantikan kepala daerah 20 Februari
Emh, jadi bagaimana dengan UUPA?
Aceh impor beras dari Pakistan, Thailand, dan Myanmar
Beras Aceh malah "diekspor" ke Medan, hehehe
ASN kerja tanpa AC, proyek infrastruktur terancam terganggu
Semoga saja negara ini baik-baik saja
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.