Opini

Mencetak Keterampilan Kepemimpinan pada Anak: Peran Orang Tua sebagai Kunci Utama

Ini bukan bentuk empati, melainkan tekanan teman sebaya yang merusak rasa percaya diri, tanggung jawab pribadi, dan pendidikan keuangan pada anak. 

|
Editor: Ansari Hasyim
IST
FRIDA PIGNY, S.IP., M.Com., Home Education Specialist, Advokat Keberagaman,  Anggota Aceh Australian Alumni (AAA), dan founder SuperSchool.ing, melaporkan dari Banda Aceh 

Peran Keluarga sebagai Role Model

Orang tua adalah guru pertama anak. Setiap kata, tindakan, dan sikap akan menjadi panutan bagi mereka. Jika orang tua mudah marah, anak belajar untuk meledak-ledak. 

Jika orang tua suka mengeluh, anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang pesimis. Sebaliknya, jika kita menunjukkan sikap positif, sabar, dan penuh kasih sayang, anak pun akan menirunya.

Ingin generasi muda yang bebas asap rokok? Pastikan generasi lawasnya sudah terbebas dari ilmu hisab. Rumusannya sederhana: children see, children do—apa yang anak lihat, itulah yang mereka lakukan.

Kepemimpinan Dimulai dari Rumah

Pelatihan kepemimpinan bukan tugas sekolah atau organisasi, ini dimulai dari keluarga inti. Karena pentingnya keterampilan kepemimpinan di abad ke-21, saya menerbitkan buku Raising Future Leaders: A Parent's Handbook, yang juga tersedia dalam bahasa Indonesia dengan judul Membangun Jiwa Kepemimpinan Ananda dari Rumah: Panduan Praktis untuk Orang Tua. Buku ini mendapatkan testimoni dari guru besar saya, Brian Tracy:

"This is a wonderful book, full of warm, wonderful ideas that you can use immediately to raise happy, healthy, self-confident children, and teach them to be leaders when they grow up."

Guru saya menekankan bahwa kepemimpinan bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba di dunia kerja, ini harus dibangun sejak dini, dengan teladan dari orang tua.

Mencetak Pemimpin Sejak Dini

Kepemimpinan bukan sekadar jabatan atau posisi, tetapi karakter. Anak yang percaya diri, berempati, dan mampu memecahkan masalah akan tumbuh menjadi pemimpin yang baik. Berikut beberapa cara sederhana menanamkan jiwa kepemimpinan:

Berikan kebebasan: Izinkan anak mencoba hal baru dan melakukan kesalahan. Jangan buru-buru memarahi, tapi justru rayakan proses belajarnya!

Dengarkan dengan aktif: Berikan perhatian penuh saat anak berbicara. Letakkan ponsel, tatap mata mereka, dan benar-benar ada bersama mereka.

Hargai pendapat anak: Ajak mereka berpikir kritis dan sampaikan opini tanpa takut dikritik.

Berikan tanggung jawab: Tugas kecil sesuai usia akan mengajarkan mereka disiplin dan kepemimpinan.

Jadilah contoh yang baik: Tunjukkan bagaimana menghadapi masalah dengan tenang dan bijaksana. Ajari teknik pernapasan dan meditasi jika perlu.
 
Tantangan di Aceh

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved