Kupi Beungoh
Strategi Indonesia Membangun Pusat Keuangan Kelas Dunia, Belajar dari Kesuksesan Dubai
Hingga awal 2025, DIFC telah menampung lebih dari 6.900 perusahaan aktif, termasuk berbagai bank dan lembaga keuangan terkemuka dunia.
Disclaimer: Tulisan ini merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili atau berhubungan dengan instansi tempat penulis bekerja.
Oleh: Hari Raden, SE, MIKom *)
Dalam dunia investasi global, Dubai telah menjelma menjadi magnet bagi pelaku keuangan internasional.
Keberhasilannya membangun Dubai International Financial Centre (DIFC) sejak tahun 2004 menjadi model inspiratif bagi banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
DIFC bukan sekadar kawasan bisnis, tetapi merupakan ekosistem keuangan terintegrasi yang modern dan kompetitif secara global.
Hingga awal 2025, lebih dari 6.900 perusahaan aktif, termasuk bank dan lembaga keuangan kelas dunia, beroperasi di dalamnya.
Total aset yang dikelola dalam ekosistem DIFC telah menembus angka USD 742 miliar per tahun 2023.
Tantangan Investasi di Indonesia dan Urgensi Reformasi

Baca juga: VIDEO - Kota MEWAH Dubai Lumpuh Diterpa Banjir dan Badai, Bak Malapetaka di Negeri Gersang
Kesuksesan Dubai menyajikan pelajaran penting bagi Indonesia, terutama dalam merespons fenomena wealth migration dan memperkuat daya saing investasi nasional.
Menurut World Investment Report UNCTAD 2023, Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia hanya mencapai 1,61 persen dari PDB, tertinggal dari Vietnam (4,9 % ) dan Malaysia (4,5 % ).
Selain itu, rasio kredit terhadap PDB Indonesia stagnan di angka 36–40 % , jauh lebih rendah dibanding Thailand yang telah melampaui 150 % . Fakta ini mencerminkan masih lemahnya intermediasi keuangan dan perlunya reformasi struktural secara menyeluruh.
Menanggapi tantangan tersebut, pemerintah melalui Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan dengan fokus pada ekosistem Family Office.
Langkah ini potensial, namun keberhasilannya sangat bergantung pada pelaksanaan strategi yang konkret, terintegrasi, dan progresif.
Tiga Strategi Kunci untuk Membangun Financial Hub Kelas Dunia

Baca juga: Humpus Terancam Gagal Diakuisisi, Ketua DPRK Lhokseumawe Tawarkan Opsi Ini ke Energen Dubai
1. Membangun Infrastruktur Hukum, Regulasi, dan Fisik yang Terintegrasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.