Curhat Pilu Petani Cabai di Banda Aceh, Gagal Sekolahkan Anak ke MIN karena Terganjal Uang Masuk

Warga Gampong Rukoh tersebut memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pendaftaran ulang anaknya karena terganjal oleh besarnya uang masuk.

Editor: Yocerizal
IST/SERAMBINEWS.COM
Khairul Halim, warga Gampong Rukoh, Banda Aceh, yang sehari-hari berprofesi sebagai petani cabai, gagal menyekolahkan anaknya di Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) karena terganjal besarnya biaya masuk. 

"Karena saat daftar ulang harus membayar Rp 1 juta dulu, saya tidak sanggup, sehingga saya tidak jadi mendaftarkan ulang anak saya," ucapnya.

Baca juga: Beroperasi 24 Jam, 11.677 Pelanggar Lalu Lintas di Aceh Terekam ETLE

Baca juga: Tipu Empat Agen BRILink dalam Sehari hingga Uang RP 28 Juta Lebih Raib, IRT di Aceh Timur Ditangkap

Kini, mimpi Halim menyekolahkan anaknya di MIN harus dia kubur jauh-jauh. 

Ia sebelumnya sangat berharap bisa menyekolahkan anaknya di MIN karena kurikulum pendidikannya kuat dengan nilai-nilai keagamaan.

"Sekarang saya harus memikirkan pilihan sekolah lain selain MIN. Mungkin nanti saya akan daftarkan anak saya di SDN 16 saja," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved