Kupi Beungoh
Membangun Peradaban dari Gampong: Zakat, Koperasi Syariah, dan Jalan Fiskal Aceh yang Berkeadilan
umat Islam di Aceh dan Indonesia dibebani ganda: membayar zakat sebagai tuntunan agama, lalu membayar pajak penuh sebagai kewajiban negara.
Bukan sebagai pelengkap, tapi sebagai motor yang menggerakkan dana menjadi daya, infak menjadi investasi, dan zakat menjadi ketahanan ekonomi masyarakat.
Contoh inspiratif hadir dari Koperasi Merah Putih Syariah.
Melalui sistem bagi hasil dan pembiayaan qardhul hasan, koperasi ini menghubungkan dana umat ke tangan petani, nelayan, tukang jahit, dan penjual kopi gampong.
Tanpa riba, tanpa tekanan bunga, tapi dengan semangat saling menanggung dan tumbuh bersama.
Dalam ekosistem ini:
Baitul Mal Gampong menyemai nilai dan kepercayaan,
Koperasi syariah menggerakkan roda ekonomi,
Negara melalui qanun fiskal memberi pengakuan dan insentif.
Inilah simfoni Islam dalam ekonomi, dimainkan bukan di pusat kota, tapi di beranda gampong. Bukan dengan jargon, tapi dengan keberanian sistemik.
Gampong sebagai Subjek Peradaban, Bukan Objek Program
Sudah waktunya kita berhenti memandang gampong sebagai objek administrasi atau ladang proyek pembangunan. Gampong harus ditempatkan sebagai subjek peradaban, ruang tempat nilai Islam, ekonomi solidaritas, dan keberdayaan lokal tumbuh bersama.
Aceh tidak harus menunggu Jakarta. Dengan kekhususan syariat, Aceh bisa memulai dari dirinya.
Dari qanun zakat-pajak.
Dari revitalisasi Baitul Mal Gampong.
Dari koperasi syariah sebagai ekosistem partisipatif.
Aceh bisa menjadi laboratorium dunia Islam dalam membangun model fiskal dan sosial yang adil, berakar lokal, dan otentik, jawaban atas kerapuhan sistem pasar global yang gagal mendistribusi dan menyemai keadilan.
Saatnya Bertindak, Bukan Sekadar Mengkaji
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.