Info Subulussalam 

Perjuangan HRB Selesaikan Konflik Agraria di Subulussalam Temui Titik Terang 

Maklum bukan perkara mudah mendatangkan BAM DPR RI ke daerah. Bagi Subulussalam, kehadiran rombongan BAM DPR RI menjadi catatan sejarah yang

|
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/HO
TINJAU LAPANGAN - Tinjau Lapangan: Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI saat meninjau lokasi konflik agraria di Divisi I PT Laot Bangko di Kampong Penuntungan, Kota Subulussalam, Senin (17/11/2025) sore. 

Di Divisi I ada 63 hektare, dan di Divisi II ada 62 hektare. Lahan ini sudah dikelola masyarakat puluhan tahun, sebagian bahkan sudah bersertifikat," ujar Aher.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu menyebut kasus tersebut sebagai bentuk nyata pencaplokan lahan.

Ia lantas mengingatkan keterlibatan perusahaan maupun persoalan teknis antara perusahaan dan BPN tidak boleh mengorbankan kepentingan masyarakat.

"Faktanya lahan Divisi I dan Divisi II selama ini milik dan dikelola masyarakat. Tapi kenapa ketika ada perpanjangan HGU, kawasan itu malah dimasukkan ke dalam HGU PT Laot Bangko, itu masalahnya.

Baca juga: HRB Dampingi Pejabat Kodam IM Tinjau Lokasi Calon Pembangunan Batalyon Teritorial  di Subulussalam

Saya menuntut agar lahan yang dalam tanda petik dicaplok tersebut dikembalikan kepada masyarakat," tegasnya.

Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI memastikan membawa persoalan tersebut  ke kementerian dan lembaga terkait. 

Pihaknya sebut Aher, berkomitmen mengawal proses penyelesaian hingga masyarakat Kota Subulussalam mendapatkan keadilan atas lahan yang mereka kelola secara turun-temurun.

Komitmen Ketua BAM DPR RI itu, menjadi angin segar dalam menyelesaikan konflik agraria di kota dengan motto Sada Kata itu. (*)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved