Kupi Beungoh

Integritas dan Sistem Bercerai, Korupsi Berpesta

Indonesia dikenal religius, tetapi spiritualitas yang seharusnya menjadi benteng moral sering tak berdaya menghadang derasnya nafsu kuasa.

Editor: Zaenal
FOR SERAMBINEWS.COM
Dr. Muhammad Nasir, Dosen Magister Keuangan Islam Terapan Politeknik Negeri Lhokseumawe, Pembina Yayasan Generasi Cahaya Peradaban, dan Penulis Buku Manajemen ZISWAF 

Prof. Mahfud MD pernah mengingatkan: “Sistem di Indonesia bisa membuat orang baik menjadi jahat.”

Pesan ini lahir dari pengalamannya panjang mengawal hukum dan politik negeri.

Abdullah Gymnastiar menambahkan, “Yang paling berbahaya adalah orang pintar yang jahat.”

Orang pintar tanpa akhlak lebih berbahaya karena lihai memanipulasi aturan dan menyamarkan korupsi dengan wajah legal.

Dua peringatan ini membentuk simpul: korupsi adalah perkawinan gelap antara sistem yang cacat dan integritas yang runtuh.

Teladan Sejarah dan Inspirasi Global

Sejarah Islam memberi teladan emas.

Umar bin Abdul Aziz dalam dua tahun kepemimpinannya mampu menekan korupsi dengan teladan hidup sederhana, pengawasan pejabat progresif, dan distribusi zakat transparan.

Integritas personal dan sistem yang adil berpadu sehingga rakyat merasakan kemaslahatan.

Teladan serupa hadir dari negara modern.

Singapura menegakkan hukum tanpa pandang bulu; Denmark membuka akses informasi publik tanpa sekat; Selandia Baru memperkuat checks and balances dan partisipasi sipil.

Semua membuktikan bahwa korupsi bukan takdir, melainkan buah dari keberanian menginstitusikan integritas ke dalam sistem.

Baca juga: Rocky Diperiksa Selama 5 Jam di Kasus Dugaan Korupsi Brata Maju

Rekonsiliasi Iman dan Sistem

Indonesia tidak kekurangan regulasi, lembaga antikorupsi, atau seruan moral.

Yang absen adalah rekonsiliasi iman dan sistem.

Iman tanpa sistem hanya melahirkan kesalehan simbolik, sementara sistem tanpa iman hanya menghasilkan birokrasi mekanis tanpa nurani.

Rekonsiliasi ini menuntut tiga langkah:

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved