Pojok Humam Hamid
Zohran Mamdani, Islamophobia, dan New York “Baru”
Pidato pertama Zohran Mamdani setelah terpilih sebagai Wali Kota New York terasa seperti ledakan moral di tengah hiruk pikuk politik Amerika
Setelah 11 September 2001, banyak warga Muslim hidup di bawah stereotip, pengawasan, dan diskriminasi halus.
Mereka hadir, namun tak selalu diterima.
Kini, berkat generasi baru yang lahir dan tumbuh di kota ini, situasi itu berubah secara mendalam.
Pelantikan Mamdani menjadi simbol kebangkitan itu.
Ia tidak hadir sebagai “pemimpin Muslim”, melainkan sebagai pemimpin kota yang paling kosmopolit di dunia.
Kemenangannya menandai bab baru—sebuah masyarakat yang mulai melihat Islam bukan sebagai “yang lain”, tetapi sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Generasi muda Muslim di New York
Generasi muda Muslim di New York kini aktif di panggung seni, media, riset, dan aktivisme sosial.
Mereka membawa Islam ke ruang publik bukan sebagai doktrin eksklusif, melainkan sebagai sumber nilai keadilan, empati, dan solidaritas.
Dari teater pinggiran Brooklyn hingga ruang-ruang kebijakan di Balai Kota , mereka mengartikulasikan iman sebagai inspirasi kemanusiaan.
New York Baru- “The New New York” bukan sekadar kota dengan Wali kota baru.
Ini adalah kota dengan cara baru memandang Islam.
Masjid berdampingan dengan gereja, sinagoga, dan kuil dalam harmoni urban yang cair.
Dialog lintas iman bergerak dari sekadar toleransi menuju kolaborasi.
Baca juga: Trump Marah Usai Zohran Mamdani Menang Pemilihan Wali Kota New York
Islam kini tidak lagi dibaca dari sisi keamanan, tetapi dari sisi kontribusi- spiritual, sosial, dan intelektual.
Yang baru dari New York bukan hanya politiknya, tetapi cara ia memahami keberagaman.
| Samudera Pasai dalam Rihlah Ibnu Batutah, Catatan Sang Musafir dan Tafisran Orientalis – Bagian XVII |
|
|---|
| Prabowo dan Transisi Yang Belum Selesai: Inversi Model Mahathir-Najib Atau Sebaliknya? |
|
|---|
| Khan, Aboutaleb, dan Mamdani: Fenomena Migran Muslim Menjadi Pejabat Publik di Eropa dan AS |
|
|---|
| MSAKA21 - Kerajaan Samudera Pasai: Hikayat Raja Raja Pasai dan Catatan Tome Pires – Bagian XVI |
|
|---|
| Gaza dan Yahudi Amerika: Dua Generasi, Dua Hati yang Berbeda |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Prof-Dr-Ahmad-Humam-Hamid-MA-Sosiolog-dan-Guru-Besar-USK-Banda-Aceh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.